Suara.com - Bertolak belakang dengan keinginan NASA agar koleksi misi masa lalu atau artefak disumbangkan ke museum, seorang kolektor baru saja menjual joystick kendali yang digunakan pada misi Apollo 11 ke Bulan. Dijual lebih dari 780.000 dolar AS atau sekitar Rp 11, 3 miliar, joystick tersebut termasuk tongkat kendali pilot utama yang digunakan Neil Armstrong.
Sebanyak tiga joystick dijual terpisah dan termasuk dua pengendali rotasi, serta pengontrol tangan. Salah satu pengendali rotasi yang digunakan oleh Armstrong mengambil tawaran tertinggi pada 370.000 dolar AS atau sekitar Rp 5,4 miliar.
Dalam deskripsi resmi dari Lelang Julien, joystick dijuluki sebagai "beberapa bagian paling penting dalam sejarah eksplorasi luar angkasa".
Menurut Space.com, joystick tersebut awalnya untuk diberikan kepada tiga astronot, tetapi ditolak. Pada akhirnya, itu dimasukkan ke dalam brankas dan tersimpan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Tahukah Kamu, NASA Sempat Ubah Penanggalan Zodiak?
"Menurut mantan karyawan NASA yang mengelola brankas, sebelum pensiun pada 1995, dia bertanya kepada atasannya apa yang harus dilakukan dengan pengendali dan ia disuruh membuangnya. Namun, ia malah membawa ketiga pengendali itu pulang. Bertahun-tahun kemudian, mantan karyawan itu menjual pengendali kepada seorang kolektor memorabilia ruang angakasa," tulis Office of Inspector General (OIG) NASA dalam audit properti bersejarah, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (27/7/2020).
NASA sendiri telah berusaha selama dekade terakhir untuk mencegah barang-barang ini jatuh ke tangan kolektor pribadi. Ini bukan kali pertama terjadi, sebelumnya ada joystick dilelang di Boston pada 2013 bersama memorabilia misi Apollo 11 lainnnya.
Memorabilia Apollo 11 selalu mendapat jumlah angka tertinggi setiap kali dilelang. Barang-barang yang sebelumnya dijual juga mencakup manual timeline penerbangan yang digunakan oleh para astronot selama misi dan kenang-kenangan medali emas Neil Armstrong.