Namun demikian, umumnya vaksin asam nukleat masih berada pada tahap awal perkembangannya. Hingga saat ini belum ada vaksin asam nukleat yang telah memasuki tahap pemasaran.
Calon vaksin COVID-19 dengan desain ini antara lain yang diproduksi oleh Moderna/NIAID dengan menggunakan mRNA, dan saat ini tengah mempersiapkan uji klinik fase 3.
Vaksin vektor virus
Vaksin vektor virus merupakan desain vaksin yang memakai vektor untuk memasukkan potongan gen dari penyebab penyakit ke dalam sel. Vektor tersebut umumnya adalah virus yang telah dikenal karakteristiknya secara baik, misalnya Vaccinia, virus cacar sapi yang digunakan sebagai vaksin terhadap cacar.
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Terlibat dalam Pengembangan Vaksin Covid-19 Oxford
Virus vektor ini kemudian dimodifikasi secara genetik, sehingga keamanannya ditingkatkan.
Terdapat 2 jenis vaksin vektor virus. Ada yang dapat bereplikasi di dalam sel. Dan ada yang tidak dapat menggandakan diri karena gen untuk itu telah dihilangkan.
Penggunaan vektor virus menyebabkan proses memasukkan potongan gen SARS-CoV-2 ke dalam sel lebih efektif dibandingkan vaksin asam nukleat.
Perkembangan desain vaksin asam nukleat dan vektor masih tahap awal dan hingga saat ini belum ada vaksin komersial yang menggunakan desain vaksin tersebut baik di Indonesia, maupun di luar negeri.
Calon vaksin Covid-19 yang menggunakan pendekatan ini adalah ChAdOx1-S produksi University of Oxford/Astra Zeneca yang saat ini telah memasuki uji klinik fase 3.
Baca Juga: Harapan Baru, Vaksin Covid-19 Buatan China Mungkin Tersedia Akhir 2020
Vaksin Covid-19 bagi masyarakat di Indonesia