Calon vaksin COVID yang menggunakan pendekatan desain ini adalah produksi dari Medicago, yang saat ini memasuki uji klinik fase 1 (uji coba pada 20-100 orang sehat).
Vaksin virus yang dilemahkan
Vaksin virus yang dilemahkan umumnya dibuat dengan menggunakan virus yang direkayasa secara genetika sehingga mereka tidak mampu menginfeksi secara efektif pada manusia.
Vaksin ini secara umum meniru proses infeksi alamiah sehingga mampu memicu timbulnya antibodi dan kekebalan yang mengikutsertakan sel sistem imun, sehingga relatif lebih efektif juga dengan pemberian dosis tunggal.
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Terlibat dalam Pengembangan Vaksin Covid-19 Oxford
Kelemahannya adalah vaksin jenis ini relatif sulit untuk diproduksi terutama untuk memastikan sisi keamanannya. Genom virus yang dimodifikasi harus dipastikan tidak membuat virus tersebut justru meningkatkan kemampuan virus dalam menginfeksi atau menimbulkan penyakit lainnya. Vaksin ini juga membutuhkan suhu dingin dalam distribusi dan penyimpanannya.
Beberapa vaksin yang menggunakan desain ini dan telah kita kenal antara lain vaksin campak dan vaksin polio yang diteteskan (Sabine). Calon vaksin COVID-19 yang menggunakan pendekatan desain ini antara lain oleh Codagenix/Serum Institute of India yang masih dalam tahap uji preklinik.
Vaksin asam nukleat (DNA dan mRNA)
Vaksin asam nukleat yang pertama kali dikembangkan adalah vaksin DNA, berupa plasmid yang mengandung potongan DNA gen tertentu dari suatu penyebab penyakit.
Plasmid ini, dengan teknik khusus dimasukkan ke dalam sel dari jaringan yang sesuai, umumnya jaringan otot lurik. Di dalam sel, gen tersebut akan digunakan untuk memproduksi molekul tertentu yang memicu respons kekebalan oleh sel sistem imun dan pembentukan antibodi.
Baca Juga: Harapan Baru, Vaksin Covid-19 Buatan China Mungkin Tersedia Akhir 2020
Pada perkembangan selanjutnya, materi genetik yang dimasukkan tersebut dapat berupa mRNA, suatu RNA pembawa pesan untuk diterjemahkan menjadi protein, sehingga dapat langsung memproduksi rantai protein tertentu. Vaksin ini relatif lebih aman dibandingkan dengan vaksin virus yang dilemahkan.