Tulang Paus Biru yang Terdampar di Kupang Akan Direkonstruksi

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 24 Juli 2020 | 22:06 WIB
Tulang Paus Biru yang Terdampar di Kupang Akan Direkonstruksi
Seekor paus biru terdampar di pesisir pantai Nunhila, Kota Kupang pada Selasa (23/7). [Antara/BKKPN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang menyatakan bahwa tulang dari paus biru atau nama ilimiahnya Balaenoptera musculus akan direkonstruksi ulang agar bisa dipajang di Museum milik pemerintah provinsi NTT.

"Sesuai arahan dari gubernur NTT, beliau menginginkan agar tulang paus biru itu direkonstruksi sehingga bisa dipajang di museum NTT di Kota Kupang sebagai sejarah," kata Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji kepada wartawan di Kupang, Kamis (23/7/2020).

Seperti diwartakan sebelumnya seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Nunhila, Kota Kupang pada pekan ini dan kemudian dikuburkan di pesisir pantai Air Cina.

Ia mengatakan rencana rekonstruksi tulang paus biru itu bertujuan agar kelak bisa menjadi pelajaran sejarah bagi siapa saja yang berkunjung ke museum tersebut. Tak hanya itu rencana rekonstruksi itu juga bisa menunjukkan kepada orang bahwa NTT merupakan daerah berkarakteristik yang memiliki banyak keunggulan khususnya di laut.

Baca Juga: Ada Bangkai Paus 29 Meter di Pantai Kupang, Balai Konservasi Turun Tangan

"Namun membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar dua tahun itu sudah sangat cukup," ujar dia.

Ikram menambahkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2020 ini segera membangun gedung yang dinamakan cetasean center untuk menyimpan sejumlah kerangka hewan mamalia yang selama ini dikubur di beberapa pulau di NTT akibat terdampar dan mati.

"Kita akan display semua kerangka paus dan lumba-lumba yang sudah kita kuburkan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa NTT adalah daerah berkarakteristik yang berbeda dengan daerah lainnya.

Untuk merekonstruksi tulang paus dan lumba-lumba itu kata dia pihaknya akan bekerja sama dengan Museum Zoologi dari Fakultas Zoologi Universitas Gajah Mada (UGM).

Hal ini karena pada tahun 2019 lalu pernah melakukan rekonstruksi tulang lumba-lumba dan berhasil saat ini dipajang di kantor BKKPN Kupang di Tenau Kota Kupang.

Baca Juga: 7 Nelayan Hilang di Perairan Kupang, Tim SAR Temukan 2 Jasad Anak

Ikram pun mengatakan jika rencana itu direalisasikan tentu saja akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri tidak hanya bagi pemerintah NTT tetapi bagi masyarakat di NTT. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI