Suara.com - Militer Amerika Serikat menuding Rusia telah melakukan uji tembak senjata anti-satelit di luar angkasa. Uji coba itu dinilai sebagai ancaman nyata atas sistem dan teknologi AS serta Barat pada umumnya.
Komando Luar Angkasa AS mengklaim memiliki bukti bahwa Rusia menggelar uji senjata anti-satelit di luar angkasa pada 15 Juli lalu. Meski demikian uji coba senjata itu disebutnya tidak destruktif.
"Uji coba pekan lalu adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa ancaman terhadap sistem antariksa AS serta sekutu adalah nyata, serius, serta terus meningkat," terang Pentagon.
Dalam tudingannya Pentagon mengatakan bahwa satelit Rusia yang bernama Cosmos 2543 telah melepaskan sebuah objek ke orbit.
Baca Juga: AS dan Inggris Tuding Rusia Tembakkan Senjata dari Satelit Luar Angkasa
Sementara menurut Rusia, Cosmos 2543 telah dilepas ke orbit oleh satelit lain bernama Cosmos 2542. Satelit yang disebut terakhir meluncur ke luar angkasa pada 25 November 2019 oleh militer Rusia.
Kremlin mengatakan bahwa satelit itu bertugas memantau kondisi satelit-satelit Rusia lainnya. Tetapi menurut surat kabar Rossiyskaya Gazeta, satelit itu punya kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari satelit milik negara atau pihak lain.
Awal 2020 Pentagon pernah mengeluhkan manuver satelit Rusia di dekat satelit milik pemerintah AS. Satelit Rusia itu diyakini punya kemampuan untuk mencuri informasi. [Phys.org]