Setelah 20 menit bermain game, anak-anak diundang untuk bermain di ruangan lain dengan berbagai mainan, termasuk dua pistol rusak.
Para peneliti menemukan bahwa 62 persen dari anak-anak di kelompok pertama memilih pistol sekitar 54 persen anak dari kelompok kedua juga menyentuh pistol. Sementara itu, hanya 44 persen anak-anak dari kelompok ketiga yang bermain tanpa menggunakan pistol.
Dalam studi mereka, yang diterbitkan di JAMA Network Open, para peneliti, yang dipimpin oleh Dr Brad J. Bushman, menulis bahwa anak-anak yang terpapar video game bergenre action cenderung terlibat dalam perilaku berbahaya, menarik pelatuk pada diri mereka sendiri atau membunuh orang lain ketimbang anak-anak bermain game non action.
Baca Juga: Ini Dia Game Favorit Elon Musk