Alat pelacak ditempelkan pada burung sehingga mereka bisa mencatat setiap hentakan sayap yang dilakukan Andean Condor selama penerbangan.
Secara total, para ilmuwan berhasil mencatat sekitar 250 jam data perekaman.
Dikutip dari Gizmodo, dalam contoh paling ekstrem, Andean Condor menghabiskan lima jam di udara tanpa harus mengepak dan mereka mampu menempuh jarak 106 mil (172 km).
Aktivitas soaring atau melayang ini terjadi ketika kondisi tenang dan berangin.
Baca Juga: Diragukan Ilmuwan, Kalung Anti Corona Kementan Justru Dipuji 6 Artis Ini
Andean Condor lebih sering mengepakkan sayap di pagi hari ketika hembusan angin hangat mulai terbentuk dan naik sangat lambat.
Selebihnya, Andean Condor jarang mengepak dan menikmati melayang bebas di langit dengan bantuan rentangan sayap mereka yang sangat lebar.
Pada saat yang sama, penelitian baru dapat menjelaskan bagaimana dinosaurus unggas awal seperti Archaeopteryx, yang juga cukup besar, mungkin terbang tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak energi.
Minimnya kepakan sayap dari Andean Condor membuat hewan ini bisa menghemat energi ketika terbang di langit sembari mencari makanan kesayangannya yaitu bangkai.
Baca Juga: Ilmuwan Asal Inggris Klaim Vaksin Covid-19 Siap Dipakai Menjelang Natal