Suara.com - HP Inc. meluncurkan studi terbaru terkait para pelaku UKM di Asia-Pasifik, “Survival to Revival,” berdasarkan survei dari 1.600 pelaku UKM di delapan negara Asia. Studi ini mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen pelaku UKM berharap untuk bertahan hidup dan berkembang dalam situasi pandemi.
Sekitar 60 persen responden melihat transformasi digital sebagai kunci inovasi dalam proses dan fleksibilitas
kerja, serta kustomisasi produk dan layanan yang diidentifikasi sebagai strategi masa depan. Namun, solusi yang hemat biaya diperlukan mengingat cashflow tetap menjadi pertimbangan utama, di mana para pelaku UKM merasa tidak yakin ke mana mereka harus mencari solusi yang tersedia.
Ini merupakan hal yang penting, terutama dengan hanya 4 dari 10 UKM yang memiliki divisi atau karyawan yang bertanggung jawab untuk berinovasi.
"Studi ini memberi kami insight untuk menyalurkan bantuan praktis bagi para pelaku UKM, sehingga mereka memiliki
akses ke ekosistem perangkat, peralatan dan teknologi. Dengan sumber daya yang ada, kami ingin membantu para pelaku UKM untuk membuka sebuah inovasi melalui pengalaman yang berfokus pada pelanggan dan karyawan, serta keterampilan yang secara luas mendukung pemulihan usaha di masa pandemi dan kesiapan untuk masa depan," kata Ng Tian Chong, Managing Director, Greater Asia at HP.
Baca Juga: Facebook Jabarkan Dampak Pandemi Covid-19 Bagi UKM
Diselesaikan pada Juni 2020, studi yang dilakukan di Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan,
Singapura, Thailand, dan Vietnam ini memiliki beberapa temuan.
Perusahaan paling percaya diri untuk bangkit melihat adaptasi digital sebagai hal yang sangat penting. Hampir 60 persen pelaku UKM di masing-masing negara menganggap adaptasi digital sebagai hal yang sangat penting atau esensial. 75 persen pelaku UKM di Indonesia dan 65 persen pelaku UKM di Thailand sangat peka terhadap kebutuhan ini dan percaya bahwa adaptasi digital sangatlah penting.
Proyeksi pertumbuhan bisnis disesuaikan secara signifikan pascapandemi. Sebanyak 46 persen para pelaku UKM di
masing-masing negara mengharapkan pertumbuhan sebelum masa pandemi, tetapi angka itu turun drastis menjadi hanya 16 persen. India dan Vietnam adalah negara yang paling optimis dengan pertumbuhan pascapandemi, sementara Singapura, Jepang dan Korea Selatan tidak terlalu optimis.
Gangguan terhadap produktivitas adalah pengalaman umum selama Covid-19. Hanya 6 persen dari para pelaku UKM yang mencatat peningkatan produktivitas di tempat kerja, dibandingkan dengan periode sebelum Covid-19. Sementara 43 persen mencatat produktivitas yang lebih rendah.
Untuk mendukung para pelaku UKM beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis, HP memperkenalkan rangkaian solusi cetak berbasis layanan terpadu untuk mendukung pelaku UKM untuk terus produktif dan efektif di mana pun mereka bekerja.
Baca Juga: Gawat! Dampak Covid-19 Bisa Bikin Kerusakan Otak
Selain itu, HP telah meningkatkan HP SecurePrint yang kini mendukung semua jenis jaringan, termasuk jaringan tradisional di belakang firewall serta lingkungan cetak tanpa server.