Suara.com - Penelitian baru yang diterbitkan dalam Scientific Reports telah menemukan bahwa mikroplastik dan serat sintetis yang biasa ditemukan dalam pakaian, telah memenuhi perut hiu yang hidup di dasar laut di lepas pantai Inggris.
Dampak pasti dari plastik pada kesehatan hiu belum diketahui, tetapi para ilmuwan khawatir gaya hidup orang-orang yang tinggal di pantai membuat hiu lebih berisiko menelan bahan sintetis.
Para ilmuwan dari University of Exeter, Inggris, menganalisis empat spesies hiu demersal yang tinggal di dasar laut untuk melihat apakah hewan itu telah terkontaminasi oleh bahan sintetis yang bocor ke laut. Para ahli menemukan bahwa 67 persen hewan mengandung mikroplastik dan serat buatan lainnya, seperti selulosa sintetis, yang merupakan unsur umum dari pakaian.
Para ilmuwan mengatakan, temuan ini menyoroti sifat meresap pencemaran plastik karena karena ditemukannya serat sintetis dari pakaian mulai mencemari hewan liar.
Baca Juga: Dua Spesies Baru Sugar Glider Ditemukan, Ilmuwan Malah Khawatirkan Hal Ini
"Ketika pakaian dicuci atau barang-barang dibuang sebagai sampak, serat kecil dilepaskan dan ini sering mengalir ke sumber air dan menuju laut. Begitu berada di laut, serat mikro dapat mengapung atau tenggelam ke dasar, yang merupakan tempat hiu ini hidup," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dikutip dari IFL Science, Kamis (23/7/2020).
Serat dapat dicerna melalui makanan hiu, dia menambahkan, yang sebagian besar adalah krustasea atau langsung menjadi sedimen di dasar laut.
"Dalam hal jenis mikroplastik lain yang kami temukan, banyak diantaranya mungkin berasal dari pancing atau jaring," ujarnya.
Spesies yang diteliti adalah catshark berbintik kecil, starry smooth-hound, spiny dogfish, dan bull huss, yang hidup di kedalaman bervariasi mulai dari 5 hingga 900 meter di bawah permukaan laut dan biasanya memakan makanan di dasar laut.
Semua spesimen yang diperiksa adalah ikan yang kebetulan ditemukan dari perikanan ikan demersal yang beroperasi di sekitar Atlantik Timur Laut dan Laut Celtic. Ukuran spesimen tersebut kecil, tetapi para ilmuwan percaya temuan awal ini menunjukkan bahwa mikroplastik dan serat sintetis kemungkinan berhasil masuk ke dalam tubuh hiu yang lebih besar.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Gejala Ringan Bisa Alami Kelelahan Jangka Panjang
Menurut Profesor Tamara Galloway, rekan penulis studi, mengatakan bahwa penelitian ini juga menyoroti betapa pentingnya berpikir sebelum membuang sesuatu.