Suara.com - Kerentanan keamanan memungkinkan peretas membakar pengisi daya cepat smartphone telah terungkap.
Para peneliti dari laboratorium di China, menunjukkan bagaimana kerusakan yang tidak dapat diperbaiki dapat terjadi pada gadget apa pun yang terhubung ke pengisi daya.
Sebagaimana melansir The Sun mengutip Android Central, Kamis (23/7/2020), peneliti dari Tencent Security Labs menemukan cara untuk menimpa firmware di port USB dari 18 model pengisi daya cepat yang berbeda.
Mereka melakukan percobaan pada 35 jenis pengisi daya cepat tetapi tidak mengungkapkan nama merek atau menjelaskan cara melakukan peretasan.
Baca Juga: Nggak Cuma Oppo, Realme Juga Pamerkan Fast Charging 125W
Pengisi daya cepat populer karena memungkinkan perangkat mengisi daya dengan kecepatan lebih cepat.
Mereka memiliki bit kode dasar di dalamnya sehingga mereka dapat menerima informasi dari perangkat yang mereka isi dan memberikannya daya yang dibutuhkan.
Namun, para ahli keamanan Tencent mampu memanipulasi kode ini dan menggunakan exploit yang disebut "BadPower".
Hal ini mengakibatkan pengisi daya mengirimkan tegangan yang terlalu tinggi ke perangkat, menyebabkan mereka rusak atau bahkan terbakar.
Untuk menghindari hal ini terjadi pada Anda, Tencent menyarankan untuk tidak berbagi pengisi daya telepon.
Baca Juga: Xiaomi Perkenalkan Teknologi Fast Charging 100 Watt Agustus
Ini juga menyarankan produsen untuk bekerja menonaktifkan semua firmware yang telah dirusak.
Para peneliti tidak membuat klaim peretas yang mencoba membakar ponsel di lingkungan yang tidak terkontrol.
Ada juga laporan bahwa pengisian cepat tidak bagus untuk baterai yang tahan lama. Jadi jika Anda ingin sangat berhati-hati, menggunakan pengisi daya standar.