Suara.com - Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock memperingatkan bahwa para penganut teori konspirasi anti vaksin bisa menghambat penanggulangan Covid-19.
Menurutnya, keberadaan penganut anti vaksin Covid-19 bukan sekadar menghambat pemerintah dalam menanggulangi pandemi, tetapi juga berisiko meningkatkan jumlah kematian akibat virus corona.
Lebih lanjut, kampanye anti-vaksinasi yang tersebar di media sosial dapat menakuti orang banyak sehingga mereka menolak untuk melakukan inokulasi, meksipun proses tersebut aman.
Berdasarkan survei yang dilakukan London School of Hygiene and Tropical Medicine, satu dari empat warga Inggris mengatakan mereka tidak akan atau ragu menggunakan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Sebanyak 1.620 Orang Indonesia Akan Disuntik Calon Vaksin Covid-19 Sinovac
"Mereka yang menyebarkan kebohongan tentang vaksin yang sebenarnya aman dan berlisensi, (keberadaan) mereka mengancam kehidupan," ujar Hancock seperti dikutip dari Independent, Rabu (22/7/2020).
Pernyataan ini ia sampaikan setelah para peneliti dari Universitas Oxford berhasil membuat vaksin yang bisa menghasilkan antibodi untuk melawan Covid-19.
Sementara itu, para menteri lainnya di parlemen khawatir bahwa kampanye anti-vaksinasi juga dapat mengurangi efektivitas rencana untuk program penanggulangan flu terbesar di Inggris yang dijadwalkan berlangsung pada musim dingin ini.
Oleh karena itu, Hancock meminta seluruh menteri untuk bekerjasama dalam memberantas hoaks vaksin Covid-19 yang beredar di Tanah Ratu Elizabeth.
Baca Juga: Uji Coba Fase II Vaksin Covid-19 di China Disebut Aman