Ilmuwan Temukan Bukti Kehidupan dalam Sedimen Berusia 100 Juta Tahun

Rabu, 22 Juli 2020 | 12:00 WIB
Ilmuwan Temukan Bukti Kehidupan dalam Sedimen Berusia 100 Juta Tahun
Ilustrasi arkeolog menemukan peninggalan zaman kuno. ( Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan komunitas mikroba yang hidup di bawah dasar laut dan mampu bertahan dalam sedimen batuan selama lebih dari 100 juta tahun, dengan asupan nutrisi yang sangat sedikit.

Setelah mencoba menciptakan kondisi lingkungan yang tepat di laboratorium, mikroba purba itu akhirnya keluar dari "hibernasi" untuk melakukan metabolisme dan berkembang biak sekali lagi.

Dilaporkan dalam jurnal Nature Communications, para ilmuwan mendapatkan mikroba ini dengan mengumpulkan sampel sedimen dari 75 meter di bawah dasar laut di Samudera Pasifik Selatan, dengan kedalaman hampir 5.700 meter di bawah permukaan laut.

Seperti ditemukan oleh para ahli, kehidupan mikroba mampu dihidupkan kembali melalui teknik yang disesuaikan di laboratorium. Diinkubasi dengan karbon berlabel isotop dan nitrogen yang mengandung nutrisi, dalam 10 minggu isotop muncul dalam mikroba.

Baca Juga: Tidak Sakit, Tes Covid-19 Ini Klaim Berikan Hasil Akurat Hanya 45 Menit

Hal itu menunjukkan bahwa mikroba berada dalam keadaan aktif secara metabolik, dan mampu memberi makan serta membelah.

"Ini adalah mikroba tertua yang dihidupkan kembali dari lingkungan laut. Bahkan setelah 100 juta tahun kelaparan, beberapa mikroba dapat tumbuh, berkembang biak, dan terlibat dalam berbagai aktivitas metabolisme ketika mereka kembali ke permukaan," kata Steven D'Hondt, penulis studi dan profesor oseanografi di Universitas Rhode Island, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (29/7/2020).

Komunitas mikroba ini terperangkap di bawah dasar laut jauh sebelumnya dan terkubur oleh lapisan sedimen yang terdiri dari "salju laut", puing-puing, debu, dan partikel lainnya. Lapisan sedimen yang diteliti ini diendapkan selama 13 hingga 101,5 juta tahun lalu.

Jika sedimen terbentuk dalam kondisi yang tepat, oksigen masih dapat menembus ke kedalaman ini, tetapi hanya sedikit yang dapat bermigrasi, menunjukkan bahwa komunitas mikroba tetap bertahan selama bertahun-tahun.

Sementara lapisan tersebut mengandung oksigen, itu juga memiliki jumlah bahan organik yang sangat terbatas, seperti karbon, dan merupakan lingkungan yang sangat sulit bagi kehidupan.

Baca Juga: Ada Masker N95 Baru yang Dapat Digunakan Kembali Lho...

Dalam kondisi laboratorium yang diinkubasi, beberapa mikroba merespons dengan cepat, meningkat jumlahnya lebih dari empat kali lipat selama 68 hari masa inkubasi. Bahkan dalam sedimen tertua berusia 101,5 juta tahun, para ahli mengamati mikroba yang menyerap isotop dan meningkatkan jumlah sel.

Sebagian besar mikroba tersebut kemungkinan adalah bakteri aerob, artinya itu adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup dan tumbuh.

Sedimen berusia 100 tahun. [Nature.com]
Sedimen berusia 100 tahun. [Nature.com]

Mengingat kelangkaan nutrisi yang jauh ke bawah laut, kemungkinan mikroba ini telah memperlambat "jam tubuh" untuk menjalani kehidupan yang sangat lamban, lengkap dengan metabolisme yang lambat dan kecepatan evolusi yang sangat lambat.

"Kami percaya komunitas mikroba itu telah bertahan di sana selama 100 juta tahun, dengan jumlah generasi yang tidak diketahui. Karena fluks energi yang dihitung untuk mikroba sedimen dasar laut hampir tidak cukup untuk perbaikan molekuler, jumlah generasi bisa sangat rendah," tambah D'Hondt.

Sebelumnya, disebutkan bahwa kehidupan dapat bertahan hidup hanya beberapa meter di bawah dasar laut, yaitu di dekat tepi benua di mana banyak bahan organik dapat ditemukan.
Namun dengan adanya temuan ini menunjukkan bahwa kehidupan di bawah dasar laut jauh lebih beragam dan menakjubkan daripada yang didasari sebelumnya. Dalam sebuah penelitian terpisah yang diterbitkan pada Maret 2020, para ilmuwan bahkan menemukan komunitas mikroba yang hidup sekitar 750 meter di bawah dasar laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI