Cara Agar Anak Tak Jadi Korban Phishing di Internet

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 21 Juli 2020 | 22:19 WIB
Cara Agar Anak Tak Jadi Korban Phishing di Internet
Ilustrasi phising. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Phishing atau upaya seseorang mencoba mencuri informasi pribadi dengan berpura-pura menjadi orang yang Anda percayai melalui surat elektronik dan lainnya bisa dicegah dan diajarkan cara pencegahnnya pada anak.

Anak memang rentan menjadi korban phishing saat ini, karena sebagian besar kegiatan belajar kini bergeser ke dunia maya alias internet.

Menurut Aldrich Christopher dari Trust & Safety, Google Asia Pasific, demikian diwartakan Antara, Selasa (21/7/2020), salah satu cara untuk menjauhkan anak dari phishing adalah dengan memeriksa kredibilitas situs.

Sebelum mengklik tautan, link, atau memasukkan sandi di situs, periksa apakah URL di situsnya sama dengan nama dan informasi perusahaan atau produk yang dicari.

Baca Juga: Google: Orang Tua Indonesia Cemas Anak Terpapar Konten Negatif di Internet

Kedua, kata Christopher yang berbicara dalam webinar Tangkas Berinternet, ajarkan anak menggunakan situs yang aman, salah satunya memastikan URL situs dimulai dengan "https://" dengan ikon gembok.

Ketiga, ajarkan anak jangan mudah tertipu scam. Ciri scam antara lain isinya menawarkan sesuatu atau keuntungan yang tidak masuk akal, misalnya peluang untuk menghasilkan banyak uang.

Keempat, ingatkan anak situs atau iklan tidak dapat mengetahui apakah ada masalah pada perangkatnya. Scam dapat mencoba menipu untuk mengunggah malware atau software yang tidak diinginkan dengan memberi tahu Anda ada masalah di perangkat.

Kelima, semua orang bisa tertipu scam di internet. Ingatkan anak untuk segera memberi tahu Anda, guru atau orang dewasa lainnya yang dia percayai dan segera ubah sandi akun.

Khusus untuk pembuatan sandi yang kuat, sebaiknya ajarkan anak tidak menggunakan informasi pribadi. Ajari mereka membuat kata sandi minimal delapan karakter dengan kombinasi angka, simbol, huruf besar dan kecil atau frasa sandi lalu mengambil inisial dan harus mudah diingat.

Baca Juga: Permudah Belajar, Ini 5 Tips dan Trik Google Classroom

Aldrich juga mengingatkan, ada serangan phishing yang jelas-jelas palsu namun adapula yang tindakannya terlihat sangat meyakinkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI