Makhluk Ini Dikira Bisa Hidup di Dekat Matahari, Ilmuwan Menyangkalnya

Selasa, 21 Juli 2020 | 16:15 WIB
Makhluk Ini Dikira Bisa Hidup di Dekat Matahari, Ilmuwan Menyangkalnya
Sebuah ilustrasi visual dari beruang air atau tardigrada. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wahana antariksa milik European Space Agency atau ESA bernama Solar Orbiter berhasil mengambil foto Matahari dari jarak dekat pada hari Kamis (16/07/2020). Foto yang tercipta menyisakan sebuah "penampakan" yang diduga netizen sebagai tardigrada, makhluk miskroskopis tahan banting

Sebagai informasi, tardigrada dikenal sebagai makhluk Bumi mikroskopis dengan ketahanan tubuh super tinggi.

Bahkan karena kemampuan tubuhnya, ribuan tardigrada telah dibawa oleh ilmuwan Israel menggunakan wahana antariksa ke Bulan.

Kondisi-kondisi ekstrem bahkan tidak mampu membuat hewan ini lemah atau mati. Tardigrada begitu tahan saat berada di suhu beku, nol oksigen, hingga tekanan tinggi.

Baca Juga: Keracunan Sinar Matahari, Wajah Gadis Ini Bengkak hingga Tak Bisa Melihat

Makhluk ini bahkan telah lolos dari lima kepunahan massal yang pernah terjadi di Bumi.

Foto Matahari dari jarak terdekat. (Solar Orbiter/EUI Team/CSL, IAS, MPS, PMOD/WRC, ROB, UCL/MSSL)
Foto Matahari dari jarak terdekat. (Solar Orbiter/EUI Team/CSL, IAS, MPS, PMOD/WRC, ROB, UCL/MSSL)

Meski mempunyai kemampuan super, noda hitam pada foto Matahari bukan seekor tardigrada.

David Berghmans, seorang peneliti utama pada Solar Orbiter mengungkapkan bahwa tardigrada tidak ada di dekat Matahari dan noda hitam yang ada hanyalah bentuk kecacatan pada foto.

Netizen mengira terdapat penampakan tardigrada di dekat Matahari. (Twitter/ AstroSolJack)
Netizen mengira terdapat penampakan tardigrada di dekat Matahari. (Twitter/ AstroSolJack)

"Dan ketika para peneliti Solar Orbiter melihat bentuk oval yang tampaknya 'merangkak' pada beberapa gambar, mereka menyebutnya sebagai 'tardigrada kecil' dan eksperimen biologi tambahan kami. Tapi pada kenyataannya itu adalah cacat sensor. Dalam pemrosesan di masa mendatang ketika kami lebih mengoptimalkan ini, penampakan akan dibersihkan dan diinterpolasi dari piksel terdekat," kata David Berghmans.

Dikutip dari Livescience, Berghmans menjelaskan bahwa tardigrada terlihat bergerak karena gambar aslinya agak goyah, yang akhirnya diperbaiki oleh para peneliti dengan perangkat lunak.

Baca Juga: Astronom Temukan Lubang Hitam Paling Masif, 34 Miliar Kali Matahari

Setelah perbaikan, noda itu mulai bergerak secara independen sehingga menyebabkan "tardigrada" tampak merangkak.

Panjang tardigrada sekitar 0,012 sampai 0,020 inci, tetapi mereka mampu bertahan hidup di suhu 151 derajat Celcius dan dalam kondisi beku.

Penampakan makhluk yang diduga sebagai tardigrada padahal sebenarnya bukan. (Solar Orbiter by NASA & ESA via Live Science)
Penampakan makhluk yang diduga sebagai tardigrada padahal sebenarnya bukan. (Solar Orbiter by NASA & ESA via Live Science)

Berghmans menambahkan bahwa tardigrada tidak mungkin bertahan hidup pada permukaan Matahari yang suhunya mencapai 5.500 derajat Celsius.

Meski memiliki "ketahanan super" ilmuwan tersebut mengonfirmasi bahwa noda kecil pada foto Matahari bukanlah tardigrada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI