Lindungi Data Pribadi, Ini Tips Berbagi Gambar dengan Aman

Senin, 20 Juli 2020 | 14:00 WIB
Lindungi Data Pribadi, Ini Tips Berbagi Gambar dengan Aman
Ilustrasi kumpulan gambar. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapapun mungkin pernah menyembunyikan informasi pribadi dalam gambar agar tidak diketahui orang lain, seperti berbagi tiket acara di media sosial, dengan menyamarkan barcode atau mengirim tangkapan layar ke orang lain tanpa melihat data pribadi.

Namun, gambar yang dikaburkan (blur) atau dipotong masih berpotensi mengungkapkan data yang awalnya ingin disembunyikan oleh pengguna. Menurut Kaspersky dari siaran pers yang diterima Suara.com, berikut tips berbagi gambar dengan aman:

1. Jangan melakukan edit gambar di aplikasi office

Kesalahan pertama dalam berbagi gambar yang dapat mengungkapkan data pribadi adalah mengedit di aplikasi office. Ini memang cara termudah jika gambar tersebut ditujukan untuk dokumen teks atau slide presentasi. Hanya dengan memotong bagian yang tidak diinginkan dan simpan dokumen, pengguna dapat mengedit gambar tersebut.

Baca Juga: Pembobol Data Denny Siregar Bekerja di Telkomsel

Tetapi, itu hanya mengubah bagaimana gambar muncul di badan dokumen. Namun gambar asli tetap utuh. Untuk melihat bagian yang tersembunyi, cukup memilih gambar dan pilih Crop tool pada tab Format.

Meski begitu, pengguna dapat menghapus secara permanen bagian-bagian dari suatu gambar dalam dokumen dengan menggunakan tombol Compress Pictures pada tab Format yang sama. Klik dan pastikan bahwa kotak Delete cropped areas of pictures telah dipilih.

2. Data yang semi transparan

Pengguna iOS bisanya menggunakan fitur Markup untuk mengedit gambar sebelum mengirimnya ke orang lain. Tetapi sayangnya, pena dan alat penyorot menggambar garis secara semi transparan.

Mungkin pengguna berpikir bisa menutupi informasi dengan melakukan coretan di atas teks beberapa kali. Tetapi jika pengguna mencoba mengulik tingkat kecerahan, kontras, dan pengaturan gambar lainnya pada ponsel, pengguna dapat dengan cepat menemukan data yang disamarkan.

Baca Juga: Ancaman Siber Targetkan Pengguna Peramban Web Versi Lama

Pengguna sebaiknya memastikan menggunakan alat buram 100 persen untuk menyembunyikan data pada gambar.

Ilustrasi edit foto. [Shutterstock]
Ilustrasi edit foto. [Shutterstock]

3. Jangan gunakan lapisan tersembunyi yang terpisah

Untuk menghindari kehilangan informasi rahasa dalam suatu gambar sepenuhnya, editor grafis dapat menyimpannya dalam lapisan tersembunyi yang terpisah. Ini adalah solusi yang nyaman, namun memposting gambar dengan lapisan tersembunyi secara online bukanlah ide yang bagus, terutama jika itu dalam format PNG.

Saat menyimpan gambar sebagai file PNG, editor foto menggabungkan lapisan-lapisan sehingga itu tidak dapat di-unglued. Namun, informasi di lapisan tersembunyi tidak pergi ke mana pun, itu tetap berada di dalam file.

Sementara sebagian besar program tidak menampilkannya, dalam aplikasi tertentu seperti darktable, hanya dengan membuka gambar, itu dapat mengungkapkan seluruh lapisan tersembunyi tanpa overlay.

4. Reversible filtering

Filter gambar yang mendistorsi gambar juga dapat mengungkapkan hal yang disembunyikan. Beberapa memindahkan piksel tanpa menghapusnya dan memungkinkan untuk menaruhnya kembali di tempat asal dan memperlihatkan gambar aslinya.

Fitur filter ini berhasil membantu polisi menahan seorang tersangka pedofil dari Kanada. Pelaku mengunggah foto korban secara online di mana wajahnya sendiri terdistorsi menggunakan efek swirling.

Ilmuwan komputer dapat melepaskan gambar untuk mencari tahu seperti apa wajahnya. Dan hal itu juga bisa dilakukan pelaku kejahatan siber untuk mengungkap rahasia pengguna.

Dari berbagai metode distorsi gambar, blur dan pixelisasi, dianggap yang paling dapat diandalkan. Namun, teknologi pembelajaran mesin berkembang lebih baik dalam mengenali gambar bahkan jika telah dikaburkan (blur) dan pixelisasi.

Jika pengguna memecah gambar menjadi piksel yang sangat kecil dan menganggap rahasia pengguna aman, itu belum sepenuhnya benar. Cara termudah untuk mengungkapkannya adalah dengan memperkecil tampilan sehingga piksel mulai bergabing kembali.

5. Tidak tersembunyi sama sekali

Terakhir, data rahasia dapat diketahui secara umum jika pengguna meninggalkan informasi yang memaparkannya. Pada dasarnya, gambar bukan satu-satunya hal yang dapat mengungkapkan rahasia, metadata file juga demikian.

Seorang perempuan sedang asyik selfie atau swafoto di gym. (Shutterstock)
Ilustrasi seorang perempuan sedang asyik selfie atau swafoto di gym. (Shutterstock)

Untuk gambar, biasanya dapat menyebarkan informasi tentang waktu dan tempat gambar itu diambil, tetapi dalam beberapa kasus, metadata menyertakan thumbnail dari gambar asli yang menunjukkan tampilannya sebelum diperbaiki.

Jadi, sebelum membagikan gambar di mana pun, hapus metadata terlebih dahulu. Ada banyak aplikasi dan program seluler untuk dekstop yang akan membersihkan gambar dari informasi yang tidak diinginkan.

Bagi pengguna Windows, pengguna dapat menghapus metada gambar tanpa perangkat lunak tambahan. Caranya, klik kanan pada file > Properti > klik tab Details > klik Remove Properties and Personal Information > pilih apakah pengguna ingin menghapus metadata secara permanen atau membuat salinan file.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI