FBI Turut Dilibatkan dalam Penyelidikan Terkait Peretasan di Twitter

Sabtu, 18 Juli 2020 | 18:35 WIB
FBI Turut Dilibatkan dalam Penyelidikan Terkait Peretasan di Twitter
Ilustrasi Twitter. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terkait kasus peretasan di Twitter, The US Federal Bureu of Investigation (FBI) akhirnya turun tangan langsung dalam penyelidikan. 

Peretasan di media sosial Twitter tersebut melibatkan akun Twitter orang terkenal yang mencuitkan iklan bitcoin. 

FBI prihatin bahwa peretasan yang diekspos ini membuat sistem keamanan Twitter dapat menimbulkan masalah yang serius.

Dilansir dari The Verge, bahwa ia sedang berkomunikasi dengan FBI mengenai penyelifikannya dan bermaksud bekerja sama sepenuhnya.

Baca Juga: Twitter Yakinkan Kata Sandi Pengguna Aman Usai Peretasan

Menurut FBI dalam sebuah pernyataan ''Saat ini tampaknya akun tersebut telah dikompromikan untuk mengabadikan penipuan bitcoin.''

Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Sara Kurfeß)
Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Sara Kurfeß)

Gubernur New York, Andrew Cuomo meminta Departemen Laanan Keuangan negara bagian itu menyelidiki peretasan tersebut.

Jaksa Agung New York, Letitia James mengatakan agar Twitter lebih memberikan banyak transparansi mengenai peretasan tersebut.

Menurut Letiria Janes, ''Banyak orang Amerika mengandalkan Twitter untuk membaca dan menonton berita, terlibat dalam debat publikm dan mendengar langsung dari para pemikiran pemimpin lainnya''.

Serangan peretasan tersebut menyebabkan kekhawatiran serius mengenai keamanan data dan platform seperti Twitter dapat merusak debat publik.

Baca Juga: Diretas, Sejumlah Akun Twitter Orang Terkenal Ini Cuitkan Iklan Bitcoin

Pasalnya peretasan tersebut melibatkan akun-akun orang-orang terkenal seperti Bill Gates, Barack Obama, Elon Musk Jeff Bezos hingga banyak lagi.

Ilustrasi Twitter. (Unsplash/ Yucel Moran)
Ilustrasi Twitter. (Unsplash/ Yucel Moran)

Peretas tersebut mengambil alih akun-akun Twitter orang tersebut selama kurang lebih dua jam untuk mencuitkan iklan bitcoin.

Motherboard melaporkan bahwa para peretas sebenarnya tidak melanggar sistem Twitter, tetapi sebaliknya dugaan tersebut mengarah ke orang dalam atau karyawan Twitter itu sendiri.

Pihak Twitter hingga kini belum secara terbuka membagikan temuan lengkapnya dan masih terus diselidiki. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI