Suara.com - Ponsel berbasis teknologi 5G mulai menjadi mainstream pada tahun ini. Hal ini ditunjukkan dengan mulai menurunnya harga ponsel 5G di sejumlah negara yang sudah menggelar jaringan telekomunikasi generasi kelima itu.
Menurut laporan Gizmochina pada Jumat (17/7/2020), ponsel 5G sudah bisa dimiliki mulai dari harga 2.000 Yuan atau sekitar Rp 2,9 juta.
Firma riset pasar CNMO mencatat, Samsung saat ini mendominasi pasar ponsel 5G di Amerika Serikat. Namun jika berbicara penetrasi ponsel 5G secara global, Huawei juaranya.
Per kuartal 1 2020, CNMO mencatat bahwa Huawei menguasai 63 persen pasar ponsel 5G di China, atau 40 persen dari total sebaran ponsel 5G di seluruh dunia.
Baca Juga: Masuk Indonesia, Harga Huawei Matepad Rp 4,3 Juta
Secara angka, perusahaan teknologi yang tengah berseteru dengan Amerika Serikat itu sanggup mengapalkan lebih dari 15 juta unit ponsel 5G di kuartal awal tahun ini, sekaligus menggeser posisi Samsung yang sebelumnya berada di puncak.
Hasil ini cukup mengejutkan, mengingat ponsel 5G besutan Huawei tidak mendapatkan dukungan Google Mobile Services, sejak mereka dijatuhi sanksi dagang oleh pemerintah AS.
Namun, perusahaan asal China itu dengan cepat menyiasatinya dengan memperkenalkan Huawei Mobile Services dan menjadikan AppGallery sebagai pengganti Google Play Store.