Bantah Konspirasi, Begini Cara Ilmuwan Ketahui Covid-19 Tidak Dibuat di Lab

Jum'at, 17 Juli 2020 | 17:30 WIB
Bantah Konspirasi, Begini Cara Ilmuwan Ketahui Covid-19 Tidak Dibuat di Lab
Ilustrasi seorang lelaki di laboratorium. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu teori konspirasi yang telah menjadi kesalahan informasi selama pandemi virus Corona (Covid-19) adalah gagasan bahwa virus itu dibuat di laboratorium. Sebagian besar ilmuwan yang telah mempelajari setuju bahwa itu berevolusi secara alami dan menular ke manusia dari hewan, kemungkinan besar kelelawar.

Cara para ilmuwan mengetahui bahwa virus ini bukanlah buatan adalah pada materi genetik dan sejarah evolusi virus, dan memahami ekologi kelelawar yang dimaksud.

Diperkirakan 60 persen penyakit menular yang diketahui dan 75 persen dari semua penyakit baru, muncul, atau muncul kembali pada manusia berasal dari hewan. Covid-19 adalah yang terbaru dari tujuh jenis virus Corona yang menginfeksi manusia, yang semuanya berasal dari hewan, baik dari kelelawar, tikus, atau hewan peliharaan.

Kelelawar juga merupakan sumber virus penyebab Ebola, rabies, infeksi virus Nipah dan Hendra, penyakit virus Marburg, dan strain virus Influenza A.

Baca Juga: Ilmuwan: Covid-19 Ada Sejak Dulu dan Aktif Kembali karena Ini

Susunan genetik atau genom Covid-19 telah diurutkan dan dibagikan secara publik ribuan kali oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Jika virus telah direkayasa secara genetis di laboratorium akan ada tanda-tanda manipulasi dalam data genom.

Ini akan termasuk bukti dari urutan virus yang ada sebagai tulang punggung untuk virus baru dan unsur-unsur genetik yang jelas. Tetapi tidak ada bukti seperti itu. Sangat tidak mungkin bahwa teknik apapun yang digunakan untuk merekayasa genetika virus tidak akan meninggalkan tanda tangan genetik (genetic signature), seperti potongan kode DNA spesifik yang dapat diidentifikasi.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Genom Covid-19 mirip dengan virus Corona kelelawar lainnya dan juga trenggiling, yang semuanya memiliki arsitektur genom secara keseluruhan serupa. Perbedaan antara genom dari virus Corona ini menunjukkan pola alami yang khas dari evolusi virus Corona. Ini menunjukkan bahwa Covid-19 berevolusi dari virus Corona liar sebelumnya.

Salah satu fitur utama yang membuat Covid-19 berbeda dari virus Corona lainnya adalah protein lonjakan (spike protein) tertentu yang berikatan dengan protein lain di luar sel manusia yang disebut ACE2. Ini memungkinkan virus untuk terhubung ke dan menginfeksi berbagai sel manusia.

Namun, virus Corona terkait lainnya memang memiliki fitur serupa, memberikan bukti bahwa virus-virus itu telah bervolusi secara alami daripada ditambahkan secara buatan di laboratorium.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Covid-19 Muncul di Wuhan Lebih Awal, Ini Buktinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI