Dikecam Warganet, Sikap Membantu Orang Tua Ini Malah Disebut Patriarki

Jum'at, 17 Juli 2020 | 17:15 WIB
Dikecam Warganet, Sikap Membantu Orang Tua Ini Malah Disebut Patriarki
Ilustrasi anak dan ayah. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Membantu orang tua dan berbakti kepadanya sudah seharusnya dilakukan oleh anak. Terlebih jika orang tua sedang sakit atau membutuhkan pertolongan anak.

Rupanya, di era saat ini ada orang lain yang menganggap bahwa membantu orang tua, khususnya ayah, merupakan bagian dari budaya patriarki. Hal itu diceritakan oleh warganet dengan akun @namakos0ng pada 13 Juli.

Pemilik akun megunggah gambar tangkapan layar isi pesan WhatsApp antara dirinya dan temannya. Mulanya, mereka telah membuat janji di mana temannya akan menjemput dirinya pada pukul 9.30 waktu setempat.

Tetapi karena ia harus membuat sarapan untuk ayahnya, warganet ini meminta temannya untuk berangkat terlebih dahulu tanpa dirinya dan ia akan menyusul ke tempat pertemuan.

Baca Juga: Kece, Penjual Bubur Ayam Ini Mengedukasi Aliran Diaduk dan Tidak

"Gue jemput," tulis temannya tersebut.

"Duluan aja, masih bikinin bokap sarapan nih. Ntar aku nyusul, janjiannya 9.30 kan?" jawab warganet.

Tetapi, pesan warganet tersebut dibalas dengan menyebut bahwa apa yang dilakukannya itu merupakan patriarki dan temannya menyayangkan dirinya yang berkuliah tinggi namun masih terlibat dengan urusan dapur.

"Seriously? Iya 9.30. Hari gini lo masih masak buat bokap lo? Ternyata sekeliling gue masih banyak penganut patriarki. Bersyukur bokap gue bisa apa aja sendiri. Nggak bermaksud yah. Percuma lo kuliah tinggi tapi masih ngurus dapur," tulis temannya itu.

Unggahan ini pun mendapat perhatian pengguna Twitter lainnya yang tidak setuju dengan ucapannya. Tak sedikit warganet yang menilai ia tidak mengerti perbedaan berbakti dengan patriarki.

Baca Juga: Tak Sengaja, Warganet Ini Cetak Pas Foto di Uang Kertas

"Lu kuliah ngapain aja? Sampe nggak tau bedanya berbakti sama patriarki," tulis pemilik akun @namakos0ng dalam kolom keterangan.

Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 31.800 kali ke sesama pengguna Twitter ini pun menuai beragam komentar dari warganet.

Postingan warganet membantu orang tua disebut Patriarki. [Twitter]
Postingan warganet membantu orang tua disebut Patriarki. [Twitter]

"Heh itu namanya berbakti. Maaf ya saya ikut tersinggung karena sering disuruh pekerjaan rumah juga. Mohon belajar lagi arti berbakti. Terima kasih," tulis akun @chilldikit.

"Apa banget sih, coba search dulu tentang patriarki, gender, feminisme, biar paham dulu. Gue yang kuliah dapet semua matkul itu aja masih takut-takut buat ngebahas beginian, yang kayak gini nih bikin orang gagal paham," komentar @vivi_maulia.

"Percuma dia kuliah tinggi tapi tidak bisa menghargai apa yang dilakukan orang lain dan menjadikan standar dia sebagai patokan atas kehidupan orang lain plus ngejudge pula," tambah @aziztony.

"Kuliah tinggi nggak bisa bedain berbakti sama patriarki. Percuma kuliah tinggi kalau nggak bisa ngurusin dapur. Kuliah tinggi seharusnya mikir. Jadi orang harus serba bisa. Nggak cuma pinter di bidang akademik, tapi juga harus ahli dalam pekerjaan rumah tangga atau keluarga," ungkap @wattdaws.

"'Percuma lo kuliah tinggi tapi masih ngurus dapur'. Chef Renata Moeloek menangis mendengarnya," cuit @subbela

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI