Suara.com - Twitter pada Kamis (16/7/2020) mengakaui bahwa sistem internalnya telah dibobol oleh peretas. Pembobolan itu telah menyebabkan akun sejumlah tokoh publik diretas, termasuk calon presiden Amerika Serikat Joe Biden, mantan presiden AS Barack Obama, pengusaha Elon Musk, dan artis Kim Kardashian.
Dalam penjelasannya Twitter mengatakan bahwa sejumlah pegawainya, yang memiliki akses ke sistem internal perusahaan, telah diretas. Memanfaatkan akses-akses itu, para peretas mencuri kendali dari akun-akun terkemuka dan mengirim tweet penipuan menggunakan akun-akun tersebut.
Seperti diwartakan sebelumnya akun-akun milik tokoh terkemuka dunia, termasuk milik Obama, Musk, Biden, dan Kardashian, pada Kamis mengirim cuitan berisi iming-iming hadiah bitcoin kepada follower mereka. Belakangan diketahui akun-akun itu telah dikuasai peretas.
"Kami kini sedang menyelidiki aktivitas berbahaya apa saja yang sudah mereka lakukan atau informasi apa saja yang sudah mereka akses," jelas Twitter seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Kuasa Hukum Djoko Tjandra Laporkan Akun Twitter @xdigeeembok ke Bareskrim
Sebagai langkah pencegahan, Twitter telah mematikan untuk sementara beberapa akun yang diretas. Akun-aku itu akan kembali bisa aktif jika kondisi sudah aman.
Berdasarkan catatan pada beberapa situs blockchain, diketahui para peretas berhasil meraup lebih dari 100.000 dolar AS dalam bentuk bitcoin dari para korban yang tertipu.
Sementara akibat peretasa itu nilai saham Twitter turun sekitar 5 persen.
"Hari yang berat untuk kami di Twitter. Kami merasa sangat tidak nyaman ini bisa terjadi," kata bos Twitter, Jack Dorsey, sembari berjanji ia akan mengungkap semua informasi terkait peretasan itu ke publik.
Baca Juga: Diretas, Sejumlah Akun Twitter Orang Terkenal Ini Cuitkan Iklan Bitcoin