Perjalanan Luar Angkasa Bisa Bikin Bahasa Manusia Lebih Berkembang

Rabu, 15 Juli 2020 | 08:35 WIB
Perjalanan Luar Angkasa Bisa Bikin Bahasa Manusia Lebih Berkembang
Keindahan luar angkasa yang dihiasi planet, bintang, dan galaksi di alam semesta yang tak berujung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan luar angkasa dan pembentukan koloni manusia di planet lain, membuat para ilmuwan menetili keuntungan yang akan didapat manusia. Jika di masa mendatang manusia mampu membuat kapal penjelajah alam semesta di mana manusia bisa membangun kehidupan di atasnya, melahirkan hingga membuat generasi baru di atas kapal, itu dapat menyebabkan semua jenis masalah biologis atau mutasi yang tidak bisa diramal.

Tetapi menurut sebuah penelitian baru oleh tim profesor linguistik, ada hal lain yang akan mengalami mutasi selama perjalanan seperti itu, yaitu bahasa.

Penelitian berjudul Pengembangan Bahasa Selama Perjalanan Antar Bintang ini muncul dalam edisi April Acta Futura, jurnal Advanced Concepts Team Badan Antariksa Eropa (ESA).

Tim tersebut terdiri dari Andrew McKenzie, seorang profesor linguistik di University of Kansas dan Jeffrey Punske, asisten profesor linguistik di Southern Illinois University.

Baca Juga: Ini Jumlah Minimum Orang Membuat Koloni di Planet Mars

Dalam penelitian ini McKenzie dan Punske membahas bagaimana bahasa berkembang dari waktu ke waktu setiap kali komunitas menjadi terisolasi satu sama lain. Ini tentu akan menjadi kasus dalam hal perjalanan antar bintang yang panjang atau sebagai akibat dari kolonisasi antar planet.

Dengan kata lain, suatu hari bahasa penjelajah tidak akan dapat dipahami lagi oleh orang-orang di Bumi jika mereka bertemu nanti.

Sebagai ilustrasi, McKenzie dan Punske menggunakan contoh keluarga bahasa yang berbeda di Bumi dan bagaimana bahasa baru muncul karena jarak dan waktu. Para ahli kemudian memperkirakan bagaimana proses yang sama ini akan terjadi selama 10 generasi atau lebih dari perjalanan antar bintang atau antar planet.

"Jika Anda berada di kapal ini selama 10 generasi, konsep-konsep baru akan muncul, masalah sosial baru akan muncul, dan orang-orang akan menciptakan cara untuk membicarakannya, dan ini akan menjadi kosa kata khusus untuk orang-orang yang tinggal di atas kapal. Orang di Bumi mungkin tidak akan pernah tahu tentang kata-kata ini, kecuali ada alasan untuk memberitahu mereka," kata McKenzie dalam siaran pers Inggris, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (15/7/2020).

Masalah lain yang para ahli identifikasi adalah bahasa isyarat, yang akan membutuhkan adaptasi dari kru karena beberapa anggota kru akan terlahir dengan gangguan pendengaran.

Baca Juga: NASA Rilis Parfum dengan Aroma Luar Angkasa, Seperti Apa Baunya?

Tanpa seseorang melacak perubahan dan berusaha mempertahankan standar tata bahasa, divergensi linguistik tidak akan terhindarkan. Tetapi seperti yang diperhatikan oleh para ilmuwan, itu mungkin tidak relevan karena bahasa di Bumi akan berubah selama waktu yang sama.

"Jadi mereka mungkin akan berkomunikasi seperti kita menggunakan bahasa latin, berkomunikasi dengan versi bahasa yang tidak digunakan oleh siapapun," tambah McKenzie.

(Shutterstock)
Ilustrasi keragaman bahasa. (Shutterstock)

Terakhir, para ilmuwan juga membahas apa yang akan terjadi ketika kapal-kapal berikutnya dari Bumi mencapai planet-planet terjajah dan bertemu koloni setempat. Tanpa beberapa cara persiapan, gelombang baru imigran akan terhambat dengan bahasa dan bisa menyebabkan diskriminasi.

Karena itu, para ahli merekomendasikan bahwa setiap misi antar planet atau antar bintang di masa depan juga akan menyertakan ahli bahasa atau orang yang terlatih dan tidak mengandalkan perangkat lunak terjemahan.

Para ahli merekomendasikan bahwa studi tambahan tentang kemungkinan perubahan bahasa di pesawat luar angkasa antar bintang harus dilakukan, mengingat ketidakpastian bagaimana bahasa akan berkembang, tim menyarankan kru misi masa depan harus menunjukkan tingkat pelatihan metalinguistik yang kuat, selain hanya mengetahui bahasa yang diperlukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI