Suara.com - Perjalanan luar angkasa dan pembentukan koloni manusia di planet lain, membuat para ilmuwan menetili keuntungan yang akan didapat manusia. Jika di masa mendatang manusia mampu membuat kapal penjelajah alam semesta di mana manusia bisa membangun kehidupan di atasnya, melahirkan hingga membuat generasi baru di atas kapal, itu dapat menyebabkan semua jenis masalah biologis atau mutasi yang tidak bisa diramal.
Tetapi menurut sebuah penelitian baru oleh tim profesor linguistik, ada hal lain yang akan mengalami mutasi selama perjalanan seperti itu, yaitu bahasa.
Penelitian berjudul Pengembangan Bahasa Selama Perjalanan Antar Bintang ini muncul dalam edisi April Acta Futura, jurnal Advanced Concepts Team Badan Antariksa Eropa (ESA).
Tim tersebut terdiri dari Andrew McKenzie, seorang profesor linguistik di University of Kansas dan Jeffrey Punske, asisten profesor linguistik di Southern Illinois University.
Baca Juga: Ini Jumlah Minimum Orang Membuat Koloni di Planet Mars
Dalam penelitian ini McKenzie dan Punske membahas bagaimana bahasa berkembang dari waktu ke waktu setiap kali komunitas menjadi terisolasi satu sama lain. Ini tentu akan menjadi kasus dalam hal perjalanan antar bintang yang panjang atau sebagai akibat dari kolonisasi antar planet.
Dengan kata lain, suatu hari bahasa penjelajah tidak akan dapat dipahami lagi oleh orang-orang di Bumi jika mereka bertemu nanti.
Sebagai ilustrasi, McKenzie dan Punske menggunakan contoh keluarga bahasa yang berbeda di Bumi dan bagaimana bahasa baru muncul karena jarak dan waktu. Para ahli kemudian memperkirakan bagaimana proses yang sama ini akan terjadi selama 10 generasi atau lebih dari perjalanan antar bintang atau antar planet.
"Jika Anda berada di kapal ini selama 10 generasi, konsep-konsep baru akan muncul, masalah sosial baru akan muncul, dan orang-orang akan menciptakan cara untuk membicarakannya, dan ini akan menjadi kosa kata khusus untuk orang-orang yang tinggal di atas kapal. Orang di Bumi mungkin tidak akan pernah tahu tentang kata-kata ini, kecuali ada alasan untuk memberitahu mereka," kata McKenzie dalam siaran pers Inggris, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (15/7/2020).
Masalah lain yang para ahli identifikasi adalah bahasa isyarat, yang akan membutuhkan adaptasi dari kru karena beberapa anggota kru akan terlahir dengan gangguan pendengaran.
Baca Juga: NASA Rilis Parfum dengan Aroma Luar Angkasa, Seperti Apa Baunya?
Tanpa seseorang melacak perubahan dan berusaha mempertahankan standar tata bahasa, divergensi linguistik tidak akan terhindarkan. Tetapi seperti yang diperhatikan oleh para ilmuwan, itu mungkin tidak relevan karena bahasa di Bumi akan berubah selama waktu yang sama.