Suara.com - Sulit menentukan siapa yang menemukan vaksin pertama kali, mengingat perbedaan geografis, vaksin mungkin telah digunakan pada zaman kuno di China, India, atau Persia. Tetapi Edward Anthony Jenner diketahui sebagai orang pertama yang mencatat vaksinasi pertama di dunia barat. Hal itu pertama kali dilakukannya ketika cacar melanda Eropa sebagai wabah.
Asal cacar dapat ditelusuri kembali ke budaya prasejarah ketika pertama kali muncul sekitar 10.000 SM di timur laut Afrika. Mumi memberikan bukti paling meyakinkan paling awal tentang keberadaan cacar 3000 tahun yang lalu di Dinasti Mesir. Kemudian penyakit itu muncul di China pada 1122 SM dan di bawa ke Jepang pada abad ke-6.
Di Eropa, cacar tiba antara abad ke-5 dan ke-7 dan menyebar selama Abad Pertengahan hingga menguasai seluruh Eropa pada abad ke-16. Penyakit itu tersebar luas dan fatal selama abad ke-18 yang menewaskan 400.000 orang setiap tahun di Eropa hingga menghancurkan perkembangan peradaban barat.
Secara umum, diyakini bahwa pasien yang selamat dari penyakit cacar akan kebal setelahnya dan tidak akan terserang penyakit lagi. Langkah-langkah pencegahan dilakukan dengan memasukkan sampel dari vesikel cacar ke kulit yang tergores atau lubang hidung subyek yang sehat.
Baca Juga: Live Facebook dengan Mark Zuckerberg, Anthony Fauci Beberkan Fakta Covid-19
Diharapkan peniruan alam ini dapat memberikan beberapa tingkat kekebalan pada orang lain. Proses ini disebut variasi dan inokulasi, dipraktikkan di China selama abad ke-10.
Edward Jenner, seorang dokter dan ilmuwan asal Inggris, dianggap sebagai pendiri vaksininologi di Barat pada 1796, setelah ia menginokulasi anak lelaki berusia 13 tahun dengan virus vaccinia (cacar) dan menunjukkan kekebalan terhadap cacar.
Dilansir dari Explorable, Selasa (21/7/2020), penelitian yang dilakukannya didasarkan pada studi kasus dan pengamatan klinis yang cermat lebih dari 100 tahun sebelum para ilmuwan dapat menjelaskan virus itu sendiri. Penemuan inovatifnya meletakkan dasar bagi imunologi modern hingga ia disebut sebagai The Father of Immunology.
Kemudian pada 1798, vaksin cacar pertama dikembangkan. Selama abad ke-18 dan 19, implementasi sistematis imunisasi cacar massal memuncak dalam pemberantasan globalnya pada 1979.
Edward Jenner yang lahir pada 17 Mei 1749 itu telah memiliki ketertarikan yang kuat pada alam dan sains sejak tahun-tahun awalnya di sekolah. Ia tinggal bersama kakak lelakinya dan dibesarkan oleh saudara perempuannya setelah dia menjadi yatim pada usia 5 tahun.
Baca Juga: Buatan China, Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech Tiba di Indonesia
Setelah sembilan tahun magang sebagai dokter bedah, Edward Jenner pergi ke Rumah Sakit St. George, London untuk belajar anatomi dan operasi di bawah ahli bedah terkemuka John Hunter.
Edward Jenner meninggal saat usia 73 tahun karena terkena stroke pada 26 Januari 1823. Sebelumnya Edward Jenner ditemukan dalam keadaan pitam pada 25 Januari 1923 dengan sisi kanannya yang telah lumpuh.