Suara.com - Hagia Sophia atau Aya Sofya yang terletak di Istanbul, Turki, telah menarik perhatian banyak orang dalam hal apapun, termasuk sejarahnya. Bangunan megah ini merupakan salah satu landmark paling terkenal di Turki karena menyimpan sejarah selama berabad-abad. Namun, tidak semua orang mengetahui sejarah di balik Hagia Sophia.
Dilansir Have Halal Will Travel, Senin (13/7/2020), berikut delapan hal menarik yang jarak diketahui tentang Hagia Sophia:
1. Tidak ada struktur asli Hagia Sophia yang tersisa hingga hari ini
Tempat di mana Hagia Sophia berdiri semua bertempat sebagai Gereja Konstantius II, dibangun lebih dari 1.500 tahun yang lalu pada 360 M. Itu dikenal sebagai Magna Ecclesia atau Great Church karena lebih besar dari semua gereja di kota pada saat itu. Sayangnya, gereja ini dibakar saat kerusuhan pada 404 dan tidak ada sisa-sisa struktus asli hingga hari ini.
Baca Juga: Dikecam Karena Mau Diubah Jadi Masjid, Ini Sejarah Panjang Hagia Sophia
Bangunan utama Hagia Sophia diresmikan pada 537 M, setelah 5 tahun dan 10 bulan melakukan konstruksi. Bahkan saat itu, Hagia Sophia dipandang sebagai karya arsitektur utama dan melibatkan bahan-bahan dari seluruh kekaisaran Bizantium.
2. Dihancurkan dan dibangun kembali lebih dari delapan kali
Setelah kehancurannya pada 404, bangunan ini dibangun kembali sebagai Gereja Theodosius II pada 415 M. Sayangnya, gereja itu juga terbakar pada 532. Setelahnya, bangunan itu dihancurkan dan dibangun kembali setelah beberapa kali terkena gempa Bumi.
Hagia Sophia sebenarnya dibangun di atas garis patahan, membuatnya sangat rentan terhadap gempa Bumi dan bencana alam. Tercatat gempa Bumi yang terjadi pada 553, 557, 558, 869, 989, dan 1344 yang mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan.
Seiring waktu, bangunan itu telah dibangun kembali, tetapi kelembaban di Istanbul membuat beberapa tempat mengalami kerusakan air. Meskipun masih terlihat menawan, Hagia Sophia pernah ditempatkan di World Monuments Watch pada 1996 dan 1998 karena membutuhkan perbaikan yang mendesak dan renovasi terbaru yang dilakukan pada 2006.
Baca Juga: Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid, Negara-negara Dunia Kecam Turki
Pekerjaan renovasi dan restorasi masih berlangsung hari ini, tetapi pengunjung dapat mengagumi keindahan interior tanpa perlu khawatir.
3. Memiliki masa lalu yang gelap
Menjadi bangunan keagaman utama di Istanbul, Hagia Sophia selalu terpengaruh ketika kota diambil alih oleh penjajah. Bangunan itu pernah digeledah dan dinodai oleh tentara salib selama Perang Salib ke-4 dan kemudian oleh Ottoman selama invasi mereka ke Konstantinopel pada 1481.
Saat ini, Hagia Sophia menjadi bukti sejarah panjang dan kehadirannya di sepanjang perubahan yang telah dilalui Istanbul. Daya tarik lainnya adalah makam-makam Sultan Ottoman yang terletak di bangunan bersejarah di sebelah museum.
4. Sebelum menjadi masjid, Hagia Sophia adalah gereja dan katedral Katolik Roma
Bangunan asli di situs itu adalah sebuah gereja, tetapi diubah menjadi katedral Katolik Roma saat Konstantinopel diduduki oleh tentara salib selama Perang Salib ke-4. Hagia Sophia kemudian diubah kembali menjadi gereja Eastern Orthodox pada 1261.
5. Hanya dikonversi menjadi masjid di abad ke-15
Setelah invasi Ottoman pada 1481, Sultan Mehmet II menyatakan bahwa bangunan itu akan diubah dari gereja menjadi masjid. Konversi ini telah terjadi selama berabad-abad, dimulai dengan perlengkapan seperti memasang menara dan pembangunan madrasah di dalam kompleks.
Pada 1847, renovasi yang dilakukan di bawah Sultan Abdulmecid memasang cakram bundar raksasa yang ikonik, yang masih dapat dilihat hingga saat ini. Cakram itu bertuliskan nama-nama Allah, Nabi Muhammad, empat khalifah pertama, dan dua cucu Nabi yaitu Hasan dan Hussain.
6. Salah satu contoh terbesar dari arsitektur Bizantium
Pada saat dibangun, Hagia Sophia dianggap sebagai keajaiban arsitektur dan banyak gereja neo-Bizantium serta masjid-masjid Utsmani telah dimodelkan di atasnya.
Interiornya yang berdekorasi mewah dengan dinding-dinding yang dilapisi mosaik dan pilar marmer yang menjulang merupakan ciri khas gaya dan kemegahan Bizantium.
Selain itu, kubah Hagia Sophia juga menjadi salah satu yang membuatnya terkenal di dunia hingga saat ini. Kubah utama memiliki ketinggian 55,6 meter di atas lantai dengan diameter berkisar antara 31,24 hingga 30,86 meter.
7. Mosaik dan lukisan dinding pernah ditutup
Para penguasa Bizantium menghiasi interior bangunan dengan mosaik dan lukisan dinding yang menggambarkan adegan dan tokoh-tokoh Alkitab, seperti Yesus, Maria, orang-orang kudus, rasul, dan bahkan kaisar Bizantium.
Setelah Ottoman menaklukan Konstantinopel, mereka menutupi lukisan dinding dan mosaik dengan kapur dan plester karena Islam tidak mengizinkan karya ikonoklastik yang memuja penggambaran tokoh dan gambar.
Kemudian pada 1930, dilakukan penggalian dan renovasi yang menemukan mosaik dan artefak tersebut. Beberapa relief marmer tertua yang berasal dari abad ke-6 masih ada sampai sekarang. Itu menggambarkan 12 anak domba.
8. Diubah menjadi museum pada 1935
Di bawah kepemimpinan Presiden Ataturk, Hagia Sophia diubah menjadi museum untuk publik dan dibuka kembali pada Februari 1935. Interior di dalamnya telah membersihkan kapur dan plester untuk memamerkan mosaik dan dekorasi marmer asli.
Menariknya, saat ini Hagia Sophia juga menjadi "rumah" bagi seekor kucing bernama Gli yang memiliki arti Persatuan Cinta. Kucing ini lahir di Hagia Sophia pada 2004 dan telah menjadi "penjaga keamanan" bersama dengan saudara perempuannya bernama Kizim. Gli terkadang terlihat tidur siang atau berkeliaran di dalam bangunan.
Hagia Sophia adalah salah satu bangunan yang paling banyak dikunjungi di Turki saat ini. Pada 2006, sebuah ruang beribadah bahkan dialokasikan untuk digunakan oleh umat Kristen dan Muslim.
Sejak 2013, azan juga dikumandangkan dari salah satu menara dua kali setiap sore. Meskipun memiliki masa lalu yang dipenuhi perang dan kegelapan, Hagia Sopia menjadi bukti dan pengingat hari ini akan sejarah Istanbul dengan akar agama yang beragam.