7. Mosaik dan lukisan dinding pernah ditutup
Para penguasa Bizantium menghiasi interior bangunan dengan mosaik dan lukisan dinding yang menggambarkan adegan dan tokoh-tokoh Alkitab, seperti Yesus, Maria, orang-orang kudus, rasul, dan bahkan kaisar Bizantium.
Setelah Ottoman menaklukan Konstantinopel, mereka menutupi lukisan dinding dan mosaik dengan kapur dan plester karena Islam tidak mengizinkan karya ikonoklastik yang memuja penggambaran tokoh dan gambar.
Kemudian pada 1930, dilakukan penggalian dan renovasi yang menemukan mosaik dan artefak tersebut. Beberapa relief marmer tertua yang berasal dari abad ke-6 masih ada sampai sekarang. Itu menggambarkan 12 anak domba.
Baca Juga: Dikecam Karena Mau Diubah Jadi Masjid, Ini Sejarah Panjang Hagia Sophia
8. Diubah menjadi museum pada 1935
Di bawah kepemimpinan Presiden Ataturk, Hagia Sophia diubah menjadi museum untuk publik dan dibuka kembali pada Februari 1935. Interior di dalamnya telah membersihkan kapur dan plester untuk memamerkan mosaik dan dekorasi marmer asli.
Menariknya, saat ini Hagia Sophia juga menjadi "rumah" bagi seekor kucing bernama Gli yang memiliki arti Persatuan Cinta. Kucing ini lahir di Hagia Sophia pada 2004 dan telah menjadi "penjaga keamanan" bersama dengan saudara perempuannya bernama Kizim. Gli terkadang terlihat tidur siang atau berkeliaran di dalam bangunan.
Hagia Sophia adalah salah satu bangunan yang paling banyak dikunjungi di Turki saat ini. Pada 2006, sebuah ruang beribadah bahkan dialokasikan untuk digunakan oleh umat Kristen dan Muslim.
Sejak 2013, azan juga dikumandangkan dari salah satu menara dua kali setiap sore. Meskipun memiliki masa lalu yang dipenuhi perang dan kegelapan, Hagia Sopia menjadi bukti dan pengingat hari ini akan sejarah Istanbul dengan akar agama yang beragam.
Baca Juga: Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid, Negara-negara Dunia Kecam Turki