Suara.com - Situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, terutama digunakan untuk jaringan profesional, LinkedIn dituduh memata-matai pengguna Apple. Situs milik Microsoft ini diduga mengambil informasi sensitif tanpa sepengetahuan pengguna Apple.
LinkedIn diduga menggunakan Universal Clipboard Apple untuk membaca dan menyedot data, dan dapat mengambil informasi dari perangkat Apple lainnya. Semua ini terungkap di pengadilan federal San Francisco, Jumat (10/7/2020).
Disebutkan dalam tuntutan class action tersebut, LinkedIn tidak hanya memata-matai penggunanya, tetapi juga memata-matai komputer, dan perangkat lain di dekatnya, dan telah menghindari batas waktu clipboard Apple, yang menghapus informasi setelah 120 detik, sesuai dengan tuntutan tersebut.
Juru bicara LinkedIn Greg Snapper mengatakan, perusahaan sedang meninjau gugatan tersebut. Erran Berger, kepala teknik di LinkedIn, mengatakan dalam postingan kicauannya pada 2 Juli lalu bahwa perusahaan telah melacak masalahnya ke jalur kode yang melakukan "pemeriksaan kesetaraan" antara konten di clipboard dan teks yang diketik.
Baca Juga: Apple Respon Pandemi, 6 Hal Ini Dihadirkan di Gelaran WWDC 2020
"Kami tidak menyimpan atau mengirimkan konten clipboard," tegasnya.
Gugatan itu diajukan atas nama Adam Bauer dari New York City, yang mengatakan ia secara rutin menggunakan Aplikasi LinkedIn di iPhone dan iPad-nya. Gugatan tesebut mewakili kelas pengguna berdasarkan dugaan pelanggaran undang-undang privasi federal dan California dan pelanggaran klaim kontrak.
Pengumpulan informasi LinkedIn dilaporkan awal bulan ini oleh outlet termasuk Verge dan Forbes, dilansir Bloombergquint, Senin (13/7/2020).