Suara.com - Sejenis jamur parasit yang dijuluki jamur viagra himalaya terancam punah karena permintaan semakin tinggi, demikian dikatakan IUCN, organisasi konservasi alam internasional, pada Kamis (9/7/2020).
Jamur viagra himalaya itu diketahui sebagai parasit yang hidup di dalam salah satu spesies ulat di Himalaya, yang biasa disebut sebagai ulat jamur. Saat tumbuh, jamur yang digunakan dalam pengobatan tradisional China itu akan membunuh inangnya.
Ophiocordyceps sinensis adalah nama jamur paling mahal di dunia itu. Ia hanya tumbuh di dataran tinggi Tibet dan menjadi sumber mata pencarian beberapa komunitas lokal.
Dalam tradisi pengobatan China, jamur viagra Himalaya ini digunakan dalam ramuan kesehatan dan obat kuat. Permintaan atas jamur ini meningkat sejak dekade 1990an.
Baca Juga: Pro Kontra Tisu Magic, Memangnya Aman Untuk Digunakan?
Tetapi karena terlalu banyak diambil, jamur viagra itu kini masuk dalam daftar spesies yang rentan punah dalam daftar IUCN. Dalam 15 tahun terakhir, populasi jamur Viagra itu sudah berkurang setidaknya 30 persen.
Gregory Mueller, kepala komite konservasi jamur dari IUCN mengatakan diperlukan program panen jamur Viagra yang berkelanjutan untuk melindungi baik spesies jamur tersebut maupun masyarakat yang menggantungkan hidup darinya.
Di Nepal dan China, jamur viagra Himalaya ini biasa dicampurkan ke dalam teh atau sup. Selain sebagai obat kuat, ia diyakini bisa mengobati kanker, ginjal, hingga paru-paru.
Karena banyak dicari, jamur Viagra Himalaya ini sangat mahal. Di Beijing harga jamur ini bisa tiga kali lebih mahal dari harga emas. [Phys.org]
Baca Juga: Tak Perlu Viagra, 4 Bahan Alami Ini Bisa Jadi Obat Kuat untuk Lelaki