Suara.com - Peneliti baru saja menemukan bahwa beberapa spesies dari caecilian atau sesilia berkemungkinan mempunyai potensi mengeluarkan bisa dari mulutnya. Amfibi mirip ular ini ternyata memiliki potensi yang tidak pernah diduga oleh ilmuwan sebelumnya.
Sesilia dari ordo Gymnophiona merupakan ordo amfibi yang bertubuh seperti cacing raksasa atau ular.
Hewan ini cukup langka karena hanya ditemukan di daerah hutan yang masih subur.
Sesilia juga bisa hidup di tanah gembur dekat sungai atau rawa-rawa.
Baca Juga: Penyakit dari Hewan Ancam Kesehatan Manusia, Cegah dengan Jaga Lingkungan
Penelitian yang mendeteksi bahwa sesilia kemungkinan memiliki gigitan berbisa ini telah diterbitkan di jurnal iScience.
"Kami menganggap amfibi (katak, kodok, dan sejenisnya) pada dasarnya atau sebagian besar tidak berbahaya. Kami tahu sejumlah amfibi menyimpan sekresi jahat dan beracun di kulit mereka untuk mencegah predator. Tetapi untuk mengetahui bahwa setidaknya salah satunya menyebabkan cedera dari mulutnya adalah sesuatu yang luar biasa," kata ahli biologi bernama Edmund Brodie, Jr. dalam press release-nya.
Sebagai informasi, ilmuwan belum membuktikan bahwa "goo" yang berasal dari kelenjar gigi sesilia sebenarnya berbisa, tetapi temuan awal mereka mengisyaratkan sebuah kemungkinan.
Jika benar, maka ini akan mewakili pada istilah yang dinamakan "desain evolusi awal organ racun mulut".
Dikutip dari Gizmodo, para ilmuwan telah mendeteksi kelenjar gigi mirip ular di sesilia, yang berarti makhluk serpenti ini sebenarnya dapat berbisa.
Baca Juga: Merawat Kucing Lokal, Simak Kiatnya dari Dokter Hewan
Itu adalah sifat yang tidak terdengar secara familiar, terutama untuk amfibi.