Kece, Penjual Bubur Ayam Ini Mengedukasi Aliran Diaduk dan Tidak

Kamis, 09 Juli 2020 | 16:15 WIB
Kece, Penjual Bubur Ayam Ini Mengedukasi Aliran Diaduk dan Tidak
Ilustrasi bubur ayam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar orang memiliki preferensi masing-masing dalam menyantap makanan. Termasuk bubur ayam yang diketahui memiliki dua kubu, yaitu orang-orang yang senang mengaduk bubur dan orang-orang yang tidak suka mengaduknya.

Belakangan, warganet menemukan penjual bubur ayam yang memasang spanduk tentang kelebihan dan kekurangan mengaduk dan tidak mengaduk bubur.

Dibagikan oleh akun Twitter @ombotaakk pada 6 Juli, pemilik akun mengunggah foto spanduk yang tampaknya dipasang di gerobak atau etalase penjual bubur ayam tersebut.

Dalam spanduk berjudul "Bubur Ayam" itu terlihat gambar bubur ayam yang tersaji di dalam mangkuk pada bagian tengah spanduk. Pada sisi kiri spanduk berwarna biru, bertuliskan kekurangan dan kelebihan mengaduk bubur. Sementara sisi kanan spanduk yang berwarna merah, berisi kelebihan dan kekurangan tidak mengaduk bubur.

Baca Juga: Mengumpat Fitur Baru Twitter, Akun Warganet Ini Langsung "Dihukum"

"Bubur ayam diaduk. Kelebihan: lebih mudah dicerna, lebih mudah sampai ke lambung, semua rasa tercampur sempurna. Kekurangan: tidak estetik, mengurangi nafsu makan sebagian besar orang. Bubur ayam tidak diaduk. Kelebihan: terlihat dan terjaga tetap estetik, meningkatkan nafsu makan sampai 30 persen, menambah sugesti rasa enak. Kekurangan: rasa tidak tercampur sempurna, lebih susah dicerna karena tidak lembut," tulis penjual bubur ayam dalam spanduk yang dibuatnya.

Penjual itu diketahui menjual bubur ayam dengan harga Rp 10.000 untuk satu porsi.

"Tukang bubur ayam yang mengedukasi. Keren bang!" tulis pemilik akun @ombotaakk dalam kolom keterangan.

Spanduk unik tukang bubur . [Twitter]
Spanduk unik tukang bubur. [Twitter]

Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 21.100 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet, baik yang memilih memakan bubur dengan mengaduknya ataupun tidak.

"Setelah itu disediakan dua tempat duduk terpisah," tulis akun @GantikanKelam.

Baca Juga: Ngakak, Foto Kerokan di Punggung Rapi Banget Kayak Tulisan Skripsi

"Estetika doang mah buat apa. Tim diaduk. Rasa lebih merata, enak sampai suapan terakhir," komentar @kundangkurnia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI