Suara.com - Tinder memperkenalkan fitur Face to Face Video Chat yang masih dalam tahap uji coba dan dibuat oleh tim Trust and Safety untuk menjaga keamanan pengguna. Sehingga pengguna tidak perlu khawatir jika ada panggilan video yang tidak mereka kehendaki.
"Fitur video chat kami memberikan cara baru kepada para pengguna untuk tetap dapat saling berkenalan melalui tatap muka di aplikasi Tinder walaupun mereka tidak berada di tempat yang sama,” kata Rory Kozoll, Head of Trust and Safety Product Tinder, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/7/2020).
Dia menambahkan, fitur ini memprioritaskan hak pengguna sehingga merasa nyaman, ketika memutuskan untuk melangkah ke tahap lebih lanjut dari sekadar chat.
Masa percobaan fitur Face to Face Video Chat akan berjalan selama beberapa minggu mendatang untuk para pengguna aplikasi di sejumlah negara, mulai dari Amerika Serikat, Brasil, Australia, Spanyol, Italia, Prancis, Peru, Chili, Vietnam, Korea, Taiwan, Thailand, dan Indonesia.
Baca Juga: Ini Tips Jalan-Jalan Asyik Keliling Dunia Bagi Pengguna Tinder Passport
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna wajib 'match' alias cocok dengan lawan bicara. Setelah itu, ketuk ikon video. Jika pengguna belum menemukan kecocokan dengan pengguna lainnya, ikon video tidak akan muncul di aplikasi.
Perlu dicatat, fitur ini dapat dinonaktifkan kapan saja agar tidak mengikat para penggunanya. Selain itu, ada beberapa persyaratan lainnya yang harus dipenuhi pengguna.
"Kami membuat peraturannya. Setelah Face to Face video call diaktifkan, semua pengguna harus setuju terhadap peraturan kami sehingga obrolan bisa dimulai dengan niat dan keinginan yang baik dan benar," lanjutnya.
Beberapa peraturan yang wajib dipatuhi pengguna fitur ini antara lain, dilarang menampilkan konten seksual atau pornografi, melakukan pelecehan, ujaran kebencian, kekerasan atau aktivitas ilegal lainnya, serta pengguna wajib berusia di atas 17 tahun.
Baca Juga: Biar Nggak Kesepian Saat Social Distancing, Tinder Gratiskan Fitur Passport