4 Alasan Kalung Anti Corona Cuma Bualan

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 06 Juli 2020 | 17:28 WIB
4 Alasan Kalung Anti Corona Cuma Bualan
Kalung antivirus corona (Dok Kementerian Pertanian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah upaya sejumlah lembaga riset kredibel dari sejumlah negara untuk mencari obat dan vaksin yang bisa mengendalikan COVID-19, muncul sejumlah klaim berlebihan dan tidak ilmiah ihwal obat herbal mampu mengendalikan virus corona, termasuk kalung anti corona yang fenomenal.

Mei lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim kalung Eucalyptus atau tanaman kayu putih bisa menjadi antivirus untuk melawan virus corona. Kalung anti corona itu kini sudah diluncurkan. Sebelumnya, juga diberitakan bahwa empon-empon (rimpang) diklaim memiliki aktivitas antivirus.

Klaim-klaim itu membahayakan kesehatan masyarakat karena akan mendorong pandangan di masyarakat bahwa tanaman herbal itu benar-benar ampuh.

Masyarakat, pemerintah, dan pemimpin masyarakat harus berhati-hati menyikapi klaim-klaim herbal yang mengaku-ngaku sebagai antivirus.

Baca Juga: Kalung Anti Corona akan Diproduksi Massal, Kementan Sebut Harga Terjangkau

Penelitian untuk membuktikan keampuhan tanaman herbal melawan penyakit membutuhkan riset puluhan tahun. Kita bisa belajar dari sejarah senyawa artemisinin dari Artemisia annua (anuma) baru mendapat status sebagai obat terapi malaria setelah hampir 30 tahun sejak riset pertama dipublikasikan.

Saya menjelaskan empat alasan di bagian bawah mengapa kita harus menolak klaim obat herbal yang ngaku-ngaku mampu melawan virus corona.

Posisi riset obat saat ini

Belum tersedianya obat spesifik dan vaksin, menjadikan COVID-19 sulit dikendalikan dan momok menakutkan.

Banyak negara yang berinvestasi besar-besaran pada riset COVID-19 termasuk riset obat dan vaksin. Meski riset besar sedang dilakukan, kesimpulan vaksin dan obat spesifik yang dapat digunakan untuk melawan virus corona masih sangat minim.

Baca Juga: Takut Jadi Bahan Bullyan, Anggota DPR Minta Kalung Anti Corona Diuji Lagi

Terakhir, remdesivir yang sebelumnya sempat dipakai untuk penanganan Ebola kemungkinan menunjukkan hasil baik. Kita perlu menunggu rilis laporan hasil risetnya secara utuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI