Mengapa Singapura Pilih Teknologi Pelacakan Kontak Covid-19 TraceTogether?

BBC Suara.Com
Senin, 06 Juli 2020 | 07:10 WIB
Mengapa Singapura Pilih Teknologi Pelacakan Kontak Covid-19 TraceTogether?
[BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di sisi lain, aplikasi berdasarkan model Apple dan Google bisa memberitahu pengguna bahwa mereka menghadapi risiko terpapar virus, namun tidak mengungkap identitas pengguna ke pihak berwenang. Dengan demikian, keputusan ada pada pengguna, misalnya, untuk mendaftar tes corona.

Dr Michael Veale, pakar hak digital di University College London, mewanti-wanti itu bisa disiasati.

Dia memberikan contoh ketika sebuah pemerintah yang kewalahan menghadapi Covid-19 hendak mewajibkan karantina.

Pemerintah tersebut, menurutnya, bisa menempatkan sensor Bluetooth di ruang publik guna menemukan pengguna token yang berkeliaran, ketika yang bersangkutan seharusnya mengisolasi diri di rumah.

Baca Juga: Salah Kirim Pesan ke 357 Pasien Covid-19, Singapura Minta Maaf

"Yang harus dilakukan adalah memasang infrastruktur fisik di dunia dan data yang dikumpulkan bisa dipetakan menggunakan nomor KTP Singapura," jelasnya.

"Perkembangannya adalah bagian yang merisaukan."

Akan tetapi, pejabat berwenang yang membuat TraceTogether menyanggah kerisauan tersebut.

"Ada hubungan kepercayaan yang sangat tinggi antara pemerintah dan rakyat. Kemudian ada perlindungan data," tegas Kok Ping Soon, direktur eksekutif GovTech.

Dia berharap publik menyadari bahwa para petugas kesehatan memerlukan data ini untuk melindungi mereka dan orang-orang tercinta di sekitar mereka.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Singapura Tembus 16.000, Angka Kematian Baru 14 Jiwa

Alasan lain mengapa pemerintah Singapura memilih cara sendiri ketimbang teknologi Apple dan Google adalah karena negara itu bisa memberikan wawasan luas mengenai penyebaran wabah kepada para ahli epidemiologi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI