Covid-19: Indera Penciuman dan Perasa Mayoritas Pulih dalam Sebulan

BBC Suara.Com
Jum'at, 03 Juli 2020 | 13:35 WIB
Covid-19: Indera Penciuman dan Perasa Mayoritas Pulih dalam Sebulan
[BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir sekitar 90% pasien Covid-19 yang kehilangan indera penciuman dan perasa telah pulih atau membaik dalam kurun satu bulan, merujuk sebuah penelitian ilmiah terbaru di Italia.

Lebih dari setengah pasien yang sembuh itu pada akhirnya mendapatkan kembali indera penciuman dan perasa mereka. Sisanya menyebut indera mereka pulih perlahan.

Namun, sebesar 10% pasien yang kehilangan indera penciuman dan perasa ternyata tak kunjung bebas dari Covid-19. Gejala klinis terpapar virus corona tetap mereka alami, bahkan terus memburuk.

Hasil kajian ini terbit dalam jurnal ilmiah, JAMA Otolaryngology - Head and Neck Surgery.

Baca Juga: Setelah 10 Minggu Lockdown akibat Corona, Italia Mulai Beraktivitas Kembali

Perubahan atau kehilangan indera penciuman dan pengecap saat ini dianggap sebagai gejala utama pasien Covid-19.

Sekelompok pakar mengingatkan bahwa ribuan orang berpenyakit Covid-19 dapat mengalami persoalan kesehatan jangka panjang.

Merujuk anjuran badan kesehatan publik Inggris (NHS), setiap orang yang merasakan gejala Covid-19 harus mengisolasi diri. Ia dan orang yang tinggal bersamanya juga perlu melakukan tes Covid-19.

Tim peneliti yang anggotanya berasal dari sejumlah negara baru-baru ini melakukan survei terhadap 187 warga Italia. Para responden itu terpapar virus corona, tapi tak dirawat di rumah sakit karena dianggap 'tidak sakit parah'.

Setelah terkonfirmasi positif Covid-19, mereka diminta menilai kemampuan indera penciuman dan perasa mereka. Penilaian terhadap dua indera itu kembali dilakukan satu bulan setelahnya.

Baca Juga: Lockdown karena Corona, Italia Batasi Penjualan Masker untuk Warga

Usai dua tahap survei itu, 113 orang melaporkan perubahan dalam indera penciuman dan perasa mereka.

55 di antara mereka mengaku indera mereka sudah pulih. 46 orang menyebut kondisi mereka lebih baik dari sebelumnya. 12 responden berkata, gejala Covid-19 yang mereka alami belum hilang, bahkan menjadi lebih parah.

Orang-orang yang mengalami gejala klinis parah mengaku membutuhkan waktu lama untuk sembuh.

Claire Hopkins, salah satu pakar dalam survei itu, yang juga berstatus presiden pada Perkumpulan Pakar Rhinologi Inggris, mengatakan bahwa timnya tengah melakukan penelitian lanjutan. Mereka menyasar orang yang cukup lama mengalami gejala klinis.

"Data penyakit dan beberapa informasi baru yang kami kumpulkan menunjukkan, sebagian besar orang akan sembuh, tapi ada pula yang pulih secara perlahan," kata Hopkins.

"Virus tampaknya sudah mempengaruhi seluruh sel di dalam hidung orang-orang yang pulih secara cepat."

"Sedangkan di kalangan orang yang pulih secara perlahan, virus corona juga mempengaruhi saraf penciuman. Saraf itu butuh waktu lama untuk berfungsi normal," ujar Hopkins.

Hopkins menganjurkan orang-orang yang ingin mendalami temuan ini untuk membaca penelitian sejumlah organisasi nirlaba seperti AbScent.

Dalam jurnal kesehatan yang sama, Joshua Levy, pakar dari Emory University School of Medicine, berkata "masifnya kasus positif Covid-19 akan mendorong gelombang besar pasien ke rumah sakit untuk mengobati gejala klinis yang tak kunjung hilang".

Namun Levy mengatakan, terdapat penanganan yang akan mengecewakan para pengidap Covid-19 tersebut.

Levy menganjurkan mereka untuk menjalani terapi, salah satunya latihan penciuman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI