Suara.com - Lembaga resmi Amerika Serikat, Federal Communications Commission (FCC) mengeluarkan pernyataan resmi berbau politik yang cukup mengejutkan. Perusahaan raksasa teknologi asal China, Huawei dan ZTE, dituduh serta diklaim sebagai ancaman terbesar bagi keamanan nasional Amerika Serikat.
Pada akhir Juni 2020, FCC mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa raksasa teknologi China bisa berniat untuk terlibat dalam spionase industri skala besar.
Mengutip pernyataan dari Komisaris Brendan Carr, kedua perusahaan tersebut dituduh berhubungan langsung dengan "Komunis China".
Sebagai informasi, FCC merupakan lembaga resmi Amerika Serikat yang mengatur regulasi komunikasi melalui radio, TV, kabel, hingga satelit di seluruh AS.
Baca Juga: Ponsel Baru Ini Bakal Mengancam Samsung, Huawei, dan Google?
FCC pula yang memberi kewenangan terkait sertifikasi ponsel yang akan dipasarkan di Amerika Serikat.
Peringatan yang dikeluarkan FCC di situs resminya semakin menambah panas hubungan Huawei dengan pemerintah Amerika Serikat.
Di tahun 2019, Huawei sudah dimasukkan dalam Daftar Hitam oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Manuver yang dilakukan lembaga resmi AS ini juga semakin menambah panas dan "rumit" perang dagang antara AS-China.
Keputusan dari FCC berarti bahwa perusahaan tidak dapat menggunakan subsidi dari Dana Layanan Universal FCC untuk "membeli, memperoleh, memelihara, meningkatkan, memodifikasi atau mendukung peralatan serta layanan apa pun yang disediakan oleh Huawei dan ZTE".
Baca Juga: Gandeng Huawei, Hutchison 3 Indonesia Bangun Data Center di Malang
Kebijakan tersebut merupakan langkah terbaru yang diambil FCC untuk melindungi jaringan komunikasi Amerika dari ancaman yang ditimbulkan oleh China, klaim siaran pers FCC.