Covid-19: Apa Dampak Corona Bagi Otak Manusia?

BBC Suara.Com
Kamis, 02 Juli 2020 | 13:34 WIB
Covid-19: Apa Dampak Corona Bagi Otak Manusia?
[BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Stroke itu begitu besar sehingga dokter mengira kemungkinan dia tidak akan selamat, atau dibiarkan hidup namun cacat serius.

"Setelah stroke kedua saya, istri dan anak perempuan saya mengira itu akhirnya, mereka tidak akan pernah melihat saya lagi," kata Paul. "Para dokter memberi tahu mereka bahwa tidak banyak yang bisa mereka lakukan selain menunggu. Lalu, entah bagaimana, aku selamat dan semakin kuat."

Salah satu tanda yang menggembirakan adalah kemampuan Paulus dalam bahasa - ia berbicara enam bahasa - dan ia akan beralih dari bahasa Inggris ke Portugis untuk berbicara dengan salah satu perawatnya.

"Tidak seperti biasanya, dia mempelajari beberapa bahasa saat dewasa, dan ini akan menciptakan koneksi kabel yang berbeda di otak yang selamat dari stroke," kata Dr Chandratheva.

Baca Juga: Elon Musk Siapkan Implan Otak Manusia, Diklaim Bisa Sembukan Penyakit

Paul mengatakan dia tidak bisa membaca secepat yang dia lakukan, dan kadang-kadang pelupa, tapi itu tidak mengejutkan mengingat area kerusakan di otaknya.

Pemulihan fisiknya juga mengesankan, yang oleh para dokter dikaitkan dengan tingkat kebugaran sebelumnya yang sangat tinggi.

"Saya biasanya bersepeda selama satu jam sehari, melakukan beberapa sesi olahraga seminggu dan berenang di sungai. Hari-hari bersepeda dan menyelam saya sudah berakhir, tetapi saya berharap untuk kembali berenang," kata Paul.

Sebuah studi yang dimuat jurnal Lancet Psychiatry menemukan komplikasi otak pada 125 pasien virus corona yang sakit parah di rumah sakit di Inggris. Hampir setengahnya menderita stroke karena pembekuan darah, sementara yang lain mengalami peradangan otak, psikosis, atau gejala mirip demensia.

Salah satu penulis laporan, Prof Tom Solomon dari University of Liverpool, mengatakan kepada saya, "Sudah jelas sekarang bahwa virus ini memang menyebabkan masalah di otak, padahal awalnya kami mengira itu semua tentang paru-paru. Sebagian disebabkan oleh kurangnya oksigen ke otak.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Otak Manusia Berusia 2.600 Tahun

"Tetapi tampaknya ada banyak faktor lain, seperti masalah pembekuan darah dan respons hiper-inflamasi dari sistem kekebalan tubuh. Kita juga harus bertanya apakah virus itu sendiri menginfeksi otak. "

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI