Tercatat, di Kabupaten Agam sebanyak 472 rumah roboh di 25 lokasi, 57 orang meninggal, dan 16 orang luka berat. Di Padang Panjang sebanyak 2.383 rumah roboh dan sebanyak 247 orang meninggal dunia.
Akibat kuatnya guncangan tanah (ground motion) saat itu, juga memicu terjadinya Seiche di Danau Singkarak. Seiche adalah gelombang berdiri di mana osilasi vertikal terbesar ada di setiap ujung badan air dengan osilasi yang sangat kecil di tengah gelombang.
Seiche pada air danau umumnya terjadi saat gempa kuat hingga memicu terjadinya limpasan air danau yang kemudian tumpah ke dataran.
"Gempa 28 Juni 1926 adalah catatan gempa terakhir yang paling merusak di Padang Panjang dan kemarin pagi segmen sesar aktif ini kembali menggeliat," katanya.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Kota Padang Berpotensi Diguncang Gempa Bumi Besar
Jika magnitudo tertarget M 7,4 di Segmen Sianok dibuat dalam skenario model guncangan dapat mencapai skala intensitas VII-VIII MMI berdampak merusak bangunan tingkat sedang hingga berat.
Wilayah yang berpotensi terdampak mencakup Padang, Tiku, Solok, Sawahlunto, Batusangkar, Payakumbuh dan Lubuksikaping.
"Skenario model guncangan ini tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat, tetapi dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi," ujar Daryono. [Antara]