Update, Algoritma Facebook Prioritaskan Originalitas Konten Berita

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 01 Juli 2020 | 12:34 WIB
Update, Algoritma Facebook Prioritaskan Originalitas Konten Berita
Logo Facebook. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi konten berita. [Shutterstock]
Ilustrasi konten berita. [Shutterstock]

Menurut standar Facebook, artikel dari penerbit besar akan dianggap asli, meskipun pada sesungguhnya tidak demikian.

Facebook mengaku, mendefinisikan standar pelaporan asli adalah hal rumit dan perusahaan akan terus memperbaiki pendekatannya dari waktu ke waktu.

Transparansi Penulis

Facebook menekankan pentingnya penulis yang transparan. Kurangnya transparansi adalah tanda kredibilitas yang buruk.

Baca Juga: Coca-cola Boikot Facebook, Harta Mark Zuckerberg Berkurang Rp 103 Triliun

Ke depan, Facebook akan menurunkan artikel berita dari penerbit yang tidak memiliki informasi tentang staf editorial mereka.

Artikel berita akan ditinjau untuk byline atau halaman staf di situs web penerbit. Informasi harus menyertakan nama depan dan belakang reporter atau staf editorial lainnya.

“Kami telah menemukan bahwa penerbit yang tidak memasukkan informasi ini, sering kurang kredibilitas kepada pembaca dan menghasilkan konten dengan clickbait atau iklan target, semua orang mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak ingin melihat konten tersebut di Facebook,” tulis Facebook.

Perubahan ini tidak unik untuk platform Facebook. Pasalnya, transparansi pengarang adalah standar editorial dalam jurnalisme.

“Transparansi editorial adalah standar profesional yang didukung oleh organisasi-organisasi seperti Proyek Perwalian, Koalisi Penyiaran Publik Dukungan SOS, Forum Global untuk Pengembangan Media, dan Prakarsa Kepercayaan Jurnalisme Reporter Tanpa Batas. Kami berkonsultasi dengan organisasi-organisasi ini, di samping lebih dari 20 pakar media global lainnya, untuk mengembangkan standar-standar ini,” jelas Facebook.

Baca Juga: Perusahaan-perusahaan Amerika Boikot Facebook, Berhenti Beriklan

Facebook mengakui, ada kekurangan dengan pendekatan ini juga. Dalam beberapa kasus penulis dapat menempatkan diri mereka dalam risiko dengan memasukkan informasi pribadi mereka dalam artikel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI