"Virus itu mungkin sudah menginfeksi manusia, tetapi belum ada laporan bahwa ada orang, yang positif dan tubuhnya sudah menghasilkan antibodi, kemudian jatuh sakit parah. Itu artinya meski ada yang terinfeksi, tetapi virus itu mungkin tidak beradaptasi menjadi patogen atau kedua, tidak terlalu patogenik," jelas Rasmussen.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa meski virus G4 ini memenuhi banyak kriteria dasar untuk menjadi penyakit, tetapi ia belum bisa disebut memiliki potensi untuk menjadi pandemi di 2020.
Selain itu Rasmussen juga mengatakan bahwa studi tentang virus G4 di balik flu babi tersebut disusun oleh para peneliti yang memiliki rekam jejak jelek dalam penelitian soal virus corona baru-baru ini.