Robot ini awalnya dioperasikan oleh pengguna jarak jauh yang berada di sekitar area, tetapi selanjutnya robot dapat beroperasi secara mandiri. Robot dapat pergi ke titik arah yang ditentukan pada petanya, sebelum kembali ke pangkalan.
Titik arah pembersihan ini ditentukan oleh orang yang mengoperasikannya dalam mode teleoperated awal, yang dapat menambahkan titik arah baru ke peta sesuai kebutuhan.
Sinar UVC juga bisa menjangkau sudut dan celah ketika cahaya memantul dari permukaan ke permukaan lain dan juga dapat bekerja melawan patogen di udara.
Tim ahli di MIT sedang mengeksplorasi cara menggunakan sensor on-board untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika robot dikerahkan, robot tidak tahu lorong mana yang akan ditempati. Karenanya, robot perlu diajari antara lorong yang ditempati dan tidak dihuni sehingga dapat mengubah jalurnya.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Pembekuan Darah di Usus, Ini Bahayanya!
MIT juga sedang menyelidiki potensi beberapa robot ini untuk bekerja bersama dalam tim.
"Saat kami menggerakkan robot di sekitar bank makanan, kami juga meneliti kebijakan kontrol baru yang akan memungkinkan robot untuk beradaptasi dengan perubahan di lingkungan dan memastikan semua area menerima taksiran dosis yang tepat. Kami fokus pada operasi jarak jauh untuk meminimalkan kontak dengan manusia karena risiko penyebaran Covid-19 saat menjalankan sistem kami," tambah Pierson.
Biasanya, teknik radiasi kuman ultraviolet digunakan di rumah sakit dan pengaturan medis untuk mensterilkan kamar pasien ketika tidak digunakan. Militer Amerika Serikat juga menggunakan sinar UV untuk melawan virus Corona yang didistribusikan oleh robot otonom beroda empat.
Robot tersebut mampu memancarkan hampir 110 watt menggunakan vertical UV mount yang mensterilkan permukaan 60 cm hanya dalam waktu satu menit.
Keenon Robotics Company yang berbasis di China juga menawarkan robot rumah sakit senilai 40.000 dolar AS atau sekitar Rp 570 juta yang menggunakan kombinasi sinar UV dan semprotan desinfektan cair untuk membunuh virus.
Baca Juga: Peneliti: Tak Ada Bukti Vitamin D Bisa Meringankan atau Cegah Covid-19
Sementara di Korea Selatan, sebuah perusahaan bernama UVLEN telah menciptakan perangkat clip-on "digital sanitiser" untuk smartphone yang mengklaim dapat mengubah senter smartphone menjadi sinar UV.