"Kalaupun spesies-spesies terancam punah ini punya khasiat pengobatan, kita seharusnya memakai produk botani sebagai alternative dalam praktik TCM," kata Dr Lixing Lao, profesor jurusan pengobatan China di Universitas Hong Kong, kepada BBC.
China hapus trenggiling dari daftar obat tradisional Tiongkok Eksploitasi alam 'mendorong sejumlah wabah penyakit baru' Benarkah kelelawar menyebarkan virus corona? Tikus yang dijual di pasar Asia Tenggara mengandung virus corona, menurut kajian ilmiah
Sementara itu, sejumlah langkah pemerintah dan media di China untuk mempromosikan pengobatan tradisional tampaknya justru menjadi bumerang.
Pada Maret lalu, para pejabat pemerintah daerah di Provinsi Yunnan menuai kritik dari masyarakat setelah muncul laporan bahwa para pelajar dipaksa mengonsumsi obat tradisional sebagai syarat untuk bisa kembali ke sekolah.
Baca Juga: Dilarang WHO, Hidroksiklorokuin Efektif Untuk Pasien Covid-19 di Indonesia
Kemudian, draf aturan yang dirancang pemerintah Kota Beijing untuk menghukum orang-orang yang "mencemarkan nama baik" TCM dihujani kritik.
"Sains bisa berdiri menghadapi pertanyaan. Pengobatan tradisional China tidak bisa ditanyai, jadi pengobatan tradisional China bukan sains," sebut seorang pengguna Weibo.
Dr Lao menegaskan bahwa satu-satunya cara agar TCM bisa diterima khalayak dunia adalah "melalui bukti ilmiah, bukan propaganda".