Platform kebencian
Facebook menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir karena membiarkan Presiden AS, Donald Trump mengumbar kebohongan, menyebarkan kebencian, dan mendorong publik melakukan kekerasan.
Misalnya beberapa waktu lalu Facebook dikecam karena membiarkan Donald Trump memposting seruan untuk menembak demonstran di tengah gelombang protes terhadap kematian George Floyd, lelaki kulit hitam yang dibunuh polisi di Minneapolis.
Facebook juga membiarkan Trump mengunggah informasi yang salah atau hoaks soal sistem pencoblosan suara dalam pemilihan umum di AS. Pada November nanti Trump akan berusaha mempertahankan kursi nomor satu di AS dalam pemilu.
Baca Juga: Perusahaan-perusahaan Amerika Boikot Facebook, Berhenti Beriklan
Kebijakan Facebook ini berbanding terbalik dengan Twitter yang dengan tegas menindak cuitan-cuitan ngaco dari Trump. Twitter misalnya melabeli cuitan soal sistem pencoblosan dalam pemilu AS dari Trump sebagai konten berpotensi hoaks dan menyembunyikan seruannya untuk menembak demonstran. [BBC/Business Insider/CNBC]