Romantis: 1 dari 3 Pasangan di Jakarta Menikah Beda Suku

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 27 Juni 2020 | 23:25 WIB
Romantis: 1 dari 3 Pasangan di Jakarta Menikah Beda Suku
Pasangan pengantin mengikuti nikah massal di Thamrin Park ride, Jakarta, Senin (31/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Indonesia, perkawinan antarsuku lazim kita jumpai, namun bukan yang paling banyak terjadi.

Data dari Sensus Penduduk 2010 mengindikasikan bahwa hanya satu dari sembilan perkawinan di Indonesia merupakan perkawinan antarsuku.

Selain faktor campur tangan pihak ketiga seperti orang tua dan keluarga, pilihan individu itu sendiri – misalnya untuk menikah dengan seseorang berlatar belakang keluarga dan budaya yang serupa – juga bisa menjelaskan rendahnya angka perkawinan antarsuku.

Patut dicatat bahwa dengan keterbatasan data sensus yang hanya memperbolehkan satu orang untuk memilih satu suku bangsa yang mewakili dirinya, besar kemungkinan perkiraan dalam sensus jauh lebih kecil dari angka perkawinan antar-etnis sebenarnya.

Baca Juga: Anak Tanya Soal Rasisme, Ini Tips Mudah Ajarkan Anak Soal Keberagaman

Di samping itu, ada indikasi bahwa tingkat perkawinan antarsuku semakin tinggi diantara pasangan yang usianya lebih muda.

Jakarta mempunyai tingkat perkawinan antar etnis tertinggi dari 33 provinsi di Indonesia.

Sekitar satu dari tiga pasangan menikah di Jakarta terdiri dari pasangan suami-istri berbeda suku (menurut catatan sensus). Bandingkan misalnya dengan persentase pasangan beda suku di Jawa Tengah yang hanya 2% dari total jumlah pasangan.

Hasil analisis saya terhadap sampel penduduk dewasa muda (20-39 tahun) Jakarta yang menikah menghasilkan beberapa kesimpulan.

Pertama, individu dari suku bangsa yang populasinya relatif besar mempunyai kemungkinan perkawinan antarsuku yang lebih kecil, dibanding individu yang berasal dari suku bangsa minoritas di Jakarta.

Baca Juga: Geger Yel Berbau SARA, Mahfud MD: Merendahkan Keberagaman dan Keberagamaan

Contohnya, suku Jawa. Karena banyaknya suku Jawa di Jakarta (sekitar 36% dari populasi), secara matematika, seseorang laki-laki Jawa memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertemu dan jatuh cinta dengan perempuan Jawa juga walaupun tidak ada preferensi pribadi atau wejangan orang tua yang mengharuskannya menikah dengan sesama Jawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI