Romantis: 1 dari 3 Pasangan di Jakarta Menikah Beda Suku

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 27 Juni 2020 | 23:25 WIB
Romantis: 1 dari 3 Pasangan di Jakarta Menikah Beda Suku
Pasangan pengantin mengikuti nikah massal di Thamrin Park ride, Jakarta, Senin (31/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Macet, banyak polusi; dari sekian banyak kata yang yang biasa kita gunakan untuk menggambarkan Jakarta, romantis biasanya tidak termasuk diantaranya.

Sebagai salah satu kawasan mega urban (sebuah kota inti dengan beberapa area metropolitan di sekitarnya) di Asia, Jakarta memang tidak mempunyai reputasi sebagai kota yang romantis.

Padahal, sejak lama, Jakarta adalah melting pot (kuali peleburan) terbesar di Indonesia: pusat bertemunya banyak ragam suku bangsa, budaya, dan bahasa.

Walau kerap didera dengan sederet masalah perkotaan, Jakarta sejatinya adalah sebuah tempat istimewa yang melatari kisah kasih antar penduduknya yang amat beragam ini.

Baca Juga: Anak Tanya Soal Rasisme, Ini Tips Mudah Ajarkan Anak Soal Keberagaman

Keanekaragaman suku bangsa di Jakarta terkait erat dengan posisinya sebagai salah satu provinsi tujuan migrasi utama di Indonesia.

Menurut data Sensus Penduduk 2010, Jakarta berada di peringkat kedua - setelah Kepulauan Riau – sebagai provinsi dengan proporsi migran internal tertinggi. Sekitar 42% penduduk Jakarta lahir di luar Jakarta.

Dalam konteks migrasi dan keberagaman di ibu kota, pola perkawinan antarsuku menjadi suatu jendela yang unik untuk menelisik lebih jauh tentang seberapa besar faktor suku bangsa berperan dalam kehidupan romantika penduduk muda di Jakarta, dan selanjutnya, dalam proses pembentukan rumah tangga mereka.

Pola perkawinan antarsuku di Jakarta

Lima tahun belakangan ini, saya meneliti tentang pola perkawinan antarsuku di Indonesia.

Baca Juga: Geger Yel Berbau SARA, Mahfud MD: Merendahkan Keberagaman dan Keberagamaan

Saya menggunakan beberapa sumber data; selain data dari Sensus Penduduk 2010, saya juga menggali data kualitatif dari wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah di Jakarta, Yogyakarta, dan Malang, Jawa Timur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI