Suara.com - Raksasa teknologi asal China, Tencent, telah membeli beberapa aset milik Iflix, perusahaan layanan streaming video asal Malaysia yang kondisi keuangannya sedang megap-megap.
Tencent akan membeli konten, teknologi, dan sumber daya sebagai salah satu cara untuk memperluas kehadirannya di Asia Tenggara. Iflix diketahui memiliki 25 juta pelanggan yang mayoritas berada di Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sebelumnya Tencent sudah memiliki layanan video streaming WeTV di Thailand. Di China sendiri platform video online Tencent Video punya 110 juta pengguna.
"Ini sesuai dengan strategi kami untuk mengembangkan platform streaming internasional, WeTV ke seluruh Asia Tenggara dan menyediakan tayangan berkualitas tinggi," jelas Tencent dalam surat elektronik ke Bloomberg.
Baca Juga: Rambah Game Konsol, Tencent Caplok Marvelous
Meski demikian, Tencent tidak akan mengambil alih hutang-hutang Iflix. Tencent juga urung mengungkap berapa uang yang harus dikeluarkannya untuk membeli aset Iflix itu.
Iflix sendiri kini sedang terpuruk. Berkurangnya iklan akibat pandemi Covidi-19 dan ketatnya persaingan telah membuat perusahaan itu merugi.
Didirikan di 2014, Iflix kini hanya beroperasi di belasan negara Asia Tenggara dan Asia Selatan. Iflix sebelumnya sudah mundur dari pasar Timur Tengah serta Afrika. Salah satu saingan Iflix dari Singapura, Hooq, juga sudah mengibarkan bendera putih pada Mei kemarin karena tidak kuat bersaing.
Adapun Tencent akan mengelola Iflix sebagai merek terpisah. Namun pada akhirnya, platform itu akan digabung dengan WeTv.
Baca Juga: Tencent Akan Lebarkan Sayap ke Timur Tengah Lewat PUBG Mobile