WHO Minta Tingkatkan Produksi Dexamethasone Lebih Banyak

Kamis, 25 Juni 2020 | 22:05 WIB
WHO Minta Tingkatkan Produksi Dexamethasone Lebih Banyak
Logo Organisasi Kesehatan Dunia, WHO [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan peningkatan cepat dalam produksi dexamethasone, obat steroid yang telah terbukti mengurangi kematian pada pasien virus Corona (Covid-19) yang sakit parah.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan permintaan telah melonjak setelah uji coba obat di Inggris dipublikasikan, tetapi ia yakin produksinya dapat ditingkatkan.

Dexamethasone alias deksametason disebut bermanfaat bagi pasien Covid-19. (Shutterstock)
Dexamethasone alias deksametason disebut bermanfaat bagi pasien Covid-19. (Shutterstock)

Sekitar 2.000 pasien diberi dexamethasone oleh para ilmuwan yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford dan itu berhasil mengurangi kematian hingga 35 persen di antara pasien yang sakit parah.

"Meskipun data masih awal, temuan baru-baru ini bahwa steroid dexamethasone memiliki potensi penyelamatan jiwa bagi pasien Covid-19 yang sakit kritis. Tantangan selanjutnya adalah meningkatkan produksi dan mendistribusikan dexamethasone secara cepat dan merata ke seluruh dunia, dengan fokus pada tempat yang paling dibutuhkan," ucap Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual di Jenewa, seperti dikutip dari Science Alert pada Kamis (25/6/2020).

Baca Juga: Detik-detik Mobil Baru Keluar Dealer Bikin Geger Karyawan, Gerbang Hancur!

Dexamethasone bukanlah obat yang baru. Obat steroid ini telah ada di pasaran selama lebih dari 60 tahun dan biasanya berfungsi untuk mengurangi peradangan.

WHO menekankan bahwa dexamethasone hanya boleh digunakan untuk pasien dengan penyakit Covid-19 parah atau kritis di bawah pengawasan klinis yang ketat.

"Tidak ada bukti bahwa obat itu bekerja untuk pasien dengan penyakit ringan atau penggunaanya sebagai tindakan pencegahan, dna itu dapat menimbulkan bahaya," Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan.

Tedros Adhanom Ghebreyesus bersikeras bahwa negara-negara dengan pasien virus Corona yang sakit kritis dalam jumlah besar perlu diprioritaskan untuk mendapatkan dexamethasone. Tetapi ia memperingatkan bahwa pemasok harus menjamin kualitas karena ada risiko tinggi produk di bawah standar atau dipalsukan.

Baca Juga: Susul Kawasaki dan Honda, Suzuki Bakal Ikut Terjun ke Segmen Motor Elektrik

Menurut situs Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, hingga saat ini jumlah kasus virus Corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah mencapai lebih dari sembilan juta dan menewaskan lebih dari 480.000 orang sejak wabah dimulai di China pada Desember 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI