Usai Covid-19, Banyak yang Ingin Gabungkan Bekerja dari Rumah dan Kantor

ABC Suara.Com
Rabu, 24 Juni 2020 | 17:00 WIB
Usai Covid-19, Banyak yang Ingin Gabungkan Bekerja dari Rumah dan Kantor
[ABC News Australia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei tentang Kerja dari Rumah atau Kantor menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 mengubah perilaku kita mengenai pekerjaan. Hampir 60 persen responden menghendaki kerja dari rumah dan juga kerja dari kantor. Di awal tahun 2020, tidak banyak yang membicarakan apakah rumah bisa menjadi tempat kerja. 

Pekerja yang lebih senior yang paling tidak ingin kembali ke kantor

Namun pandemi COVID-19 telah memaksa jutaan orang untuk bekerja dari rumah, dengan sebagian ingin terus melanjutkannya, walau tidak lima hari seminggu.

Sebuah penelitian terbaru di Australia menyebutkan ebagian besar pekerja ingin kembali ke kantor ketika pembatasan sudah sepenuhnya dilonggarkan.

Baca Juga: Manchester United Jamu Sheffield di Old Trafford, Ole: Laga Bakal Alot

Namun mereka hanya mau bekerja dua tiga hari di kantor, sisanya bekerja dari rumah.

"Saya kira yang terjadi sekarang adalah perubahan pemikiran bagaimana kita bekerja selama ini dan menemukan model kerja mana yang paling efektif," kata Chris Mattey dari perusahaan konsultan Boston Consulting Group.

Bagi mereka yang bisa bekerja dari rumah, antara 41 sampai 60 persen mengatakan akan memilih untuk bisa bekerja satu atau dua hari dari rumah.

Mereka yang berusia di atas 60 tahun paling banyak memilih kerja dari rumah, mengatakan kalau bisa 81 sampai 100 persen dari waktu kerja mereka

Chris Mattey dari Boston Consulting Group mengatakan karena pandemi COVID-19, pekerja sekarang mempertimbangkan cara kerja mereka selama ini.

Baca Juga: Tips: 3 Langkah Bikin Body Mobil Semakin Mengilap dan Kaca Kinclong

Survei yang dilakukan Boston Consulting Group bertanya kepada lebih 1.000 pekerja di Australia, dengan 50 persen diantaranya sudah kerja dari rumah sebelum pandemi COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI