Suara.com - Electronic Arts (EA) sebagai penerbit game buka suara mengenai kondisi perusahaannya di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Seiring banyaknya orang yang tinggal di rumah dan menghabiskan banyak waktu bermain game, pengeluaran untuk membeli game pun meningkat.
EA adalah salah satu perusahaan game yang diuntungkan dalam kondisi tersebut. CFO EA Black Jorgensen mengatakan, perusahaan akan mengumumkan pendapatan kuartal pertama terbesar yang pernah ada, dalam jangka waktu April hingga Juni.
Sebelumnya pada Mei, EA mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan untuk menghasilkan pendapatan 5,525 miliar dolar AS dan keuntungan 978 juta dolar AS untuk periode tersebut. Itu merupakan rekor untuk kuartal pertama, tetapi Jorgensen mengatakan bahwa angka sebenarnya akan lebih besar dari itu.
Laporan berisi detail angka tersebut akan diumumkan dalam laporan pendapatan EA pada 30 Juli mendatang.
Baca Juga: Mobil-mobil Polisi Hilang dari Game Fortnite, Ada Apa?
EA berencana untuk merilis beberapa game mendatang, termasuk FIFA 21, Madden NFL 21, dan NHL 21, yang sedikit lebih terlambat dari biasanya karena dampak bekerja dari rumah dan masalah lainnya yang terkait dengan Covid-19.
Namun, Jorgensen mengatakan EA akan membuat perbedaan melalui kampanye baru yang mendorong transaksi mikro untuk Ultimate Team dalam permainan ini.
"Ketika kami memberikan panduan, kami mengantisipasi tanggal yang sedikit yang berbeda untuk pengiriman FIFA, Madden, dan hockey, tetapi kami tidak melihat itu sebagai masalah besar. Yang lebih penting, mengeluarkan produk dengan kualitas dan kekuatan adalah hal yang benar-benar kami fokuskan," ucap Jorgensen, seperti dikutip dari Gamespot, Rabu (24/6/2020).
Jorgensen menambahkan bahwa ia melihat game sebagai cahaya dalam kegelapan yang membantu orang tetap terhubung dengan teman dan menikmati hidup di rumah.
"Banyak orang telah mengalokasikan kembali uang hiburan mereka ke dalam video game. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, dan jelas kami mendapat mafaat darinya. Ini telah melampaui harapan kami di semua bisnis kami," tambah Jorgensen.
Baca Juga: Facebook Caplok Developer The Order 1886, Perkuat Game VR di Oculus
Jorgensen melanjutkan dengan mengatakan bahwa ke depannya mungkin akan lebih sulit untuk diprediksi dalam hal hasil bisnis. Ia tidak tahu kapan orang akan kembali bekerja atau apakah akan ada gelombang kedua virus.
Jika orang-orang tinggal di rumah lebih lama, EA mungkin akan terus mendapat keuntungan. Tetapi jika orang kembali bekerja, pendapatan EA mungkin lebih rendah daripada yang diantisipasi.
EA sendiri memiliki 15.000 karyawan di seluruh dunia yang diharapkan dapat kembali bekerja secara bergiliran, tetapi belum ada batas waktu yang pasti kapan hal itu akan dilakukan.
Semenetara video game yang masih dapat berkembang walaupun di tengah pandemi, bentuk hiburan lain milik EA seperti konser, acara olahraga, dan makan di luar telah terkena dampak pandemi secara signifikan.