Adapun, tak benar menyebut kita tak mengetahui apapun tentang wilayah berwarna hitam. Gambar satelit memberi banyak informasi terkait area tersebut.
Pesawat ulang alik tertentu memiliki alat pengukur yang mampu memprediksi topografi dasar samudera. Alat itu melihat bagaimana gravitasi dasar samudera mengukir permukaan air di atasnya.
Meski begitu, metode itu hanya menghasilkan citra dengan resolusi terbaik sejauh satu kilometer. Adapun, tim di balik GEBCO Seabed 2030 berhasrat mendapatkan resolusi setidaknya sejauh 100 meter.
Peta dasar samudera dibutuhkan untuk beragam urusan. Dokumen itu penting untuk navigasi serta proyek pipa dan kabel bawah laut.
Baca Juga: Harga Emas Melejit ke Level Tertinggi Sejak 2012
Peta ini juga vital untuk pengelolaan industri perikanan serta konservasi sumber daya laut itu. Salah satu alasannya, kehidupan liar berkumpul di sekitar gunung bawah laut.
Topografi dasar samudera juga mempengaruhi gelombang laut serta percampuran masa air.
Informasi dasar samudera dibutuhkan pula untuk mengembangkan metode perkiraan perubahan iklim pada masa depan. Lautan berperan besar dalam memindahkan gelombang panas ke seluruh penjuru bumi.
Jika Anda ingin mengetahui secara persis bagaimana permukaan air laut akan meningkat di berbagai wilayah, peta dasar samudera yang mumpuni merupakan kuncinya.
Berbagai data yang didapatkan proyek GEBCO sebenarnya sudah pernah ditemukan sebelumnya. Namun data itu 'berada di lemari penyimpanan' dan tidak untuk keperluan publik.
Baca Juga: Best 5 Oto: Dua Brand Mobil Perbaiki Fuel Pump, Sportsmanship Alex Zanardi
Perusahaan dan lembaga pemerintahan yang memegang informasi tersebut kini telah menyerahkannya kepada publik. Diperkirakan terdapat banyak data tersembunyi lainnya yang dapat dirilis untuk masyarakat.