Rudiantara Dukung Merger OVO dan DANA

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 24 Juni 2020 | 08:05 WIB
Rudiantara Dukung Merger OVO dan DANA
Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Semen Indonesia, mendukung merger OVO dan Dana. [Antara/Puspita Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, mendukung rencana merger OVO dan Dana, dua aplikasi dompet digital terkemuka Indonesia.

Dalam sebuah obrolan online, Selasa (23/6/2020), Rudiantara yang juga mantan orang nomor satu di Telkom itu mengatakan bahwa merger OVO dan Dana adalah strategi yang tepat untuk bersaing di pasar lokal maupun global.

"Kalau menurut saya strateginya tepat untuk konsolidasi. Jadi bukan hanya operator konsolidasi, tapi juga platform. Kalau yang satu efisiensi, yang satu untuk menjaga pasar, banyak perkembangan di luar infrastruktur," jelas Rudiantara yang baru saja diangkat menjadi Komisaris PT Semen Indonesia.

Sebelumnya Rudiantara, seperti dilansir Antara, mewanti-wanti bahwa layanan dompet digital di Indonesia, termasuk Gopay, OVO, dan Dana, akan mendapat tantangan serius dari pemain internasional, seperti WhatsApp Pay. Dengan pengguna di Indonesia yang banyak, WhatsApp dinilai akan lebih mudah meraup pengguna.

Baca Juga: Salah Chat, Band Italia Ini Dikira Akun Aplikasi OVO oleh Warganet

WhatsApp sendiri sejak 2019 lalu santer dikabarkan sedang menjajaki untuk menyediakan layanan pembayaran digital di Indonesia. Tidak hanya WhatsApp, induknya Facebook sedang mengincar pasar dompet digital di Tanah Air lewat Facebook Pay.

Baru-baru ini Facebook juga diketahui menyuntikkan investasi ke Gojek, startup utama di Indonesia yang juga adalah pemilik layanan pembayaran digital Gopay.

Kabar merger OVO dan Dana diembuskan oleh Bloomberg pada 12 Juni kemarin. Disebutkan bahwa konsolidasi antara dua perusahaan akan segera terwujud. Meskipun demikian, baik OVO maupun Dana masih membantah kabar tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI