Suara.com - Fitur layanan pembayaran pada WhatsApp, yang dinamai WhatsApp Pay, diperkirakan akan menjadi saingan terberat layanan pembayaran digital Indonesia seperti Gopay dan LinkAja.
Menurut Menkominfo Kabinet Kerja (2014-2019), Rudiantara, kompetisi layanan pembayaran digital tidak hanya pada taraf nasional namun kini Indonesia harus siap bersaing pemain global pada layanan serupa.
"Kompetisi bukan Gopay, LinkAja, tapi dengan global. Karena itu, kita harus segera mempromosikan Indonesia, karena pemainnya banyak, misalnya WhatsApp ditambah fitur pembayaran," ujar Rudiantara dalam dialog virtual, Selasa (23/6/2020).
Kehadiran WhatsApp Pay, menurut profesional di bidang telekomunikasi itu, akan membuat pengguna lebih nyaman, terlebih hampir setiap orang di Indonesia menggunakan WhatsApp.
Baca Juga: Setelah Diuji Coba, Fitur Pembayaran via WhatsApp Hadir di Brasil
"Ancaman itu terbesar dari WhatsApp, Facebook. Pengguna WhatsApp lebih besar di Indonesia. Sebagai investor kan diperhitungkan jumlahnya di situ," kata Rudiantara.
Facebook mulai mengintegrasikan fitur pembayaran di WhatsApp, yang memungkinkan pengguna membayar tagihan, mengirim uang, atau bertransaksi langsung dari aplikasi pesan singkat terpopuler di dunia itu, dengan menghadirkannya bagi pengguna di Brazil pekan lalu.
Di Brazil, WhatsApp Pay mendukung kartu debit atau kredit dari Banco do Brasil, Nubank, dan Sicredi di jaringan Visa dan Mastercard dan bekerja sama dengan Cielo, pemroses pembayaran terkemuka di negara itu.
Dengan WhatsApp Pay orang akan dapat mengirim uang dengan aman atau melakukan pembelian dari bisnis lokal tanpa meninggalkan obrolan mereka. [Antara]
Baca Juga: Aa Gym Sebut Matikan Centang Biru WhatsApp Perbuatan Tercela, Ini Alasannya